Jumat 04 Mar 2022 01:26 WIB

Majukan UMKM, KBIJ Sediakan Layanan Informasi untuk Anggota ALUDI

Sebanyak 83,72 persen UMKM mengharapkan bantuan modal untuk bertahan selama pandemi.

Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) pada Rabu (2/3) di Kantorku Coworking & Office Space, Citywalk Sudirman, Jakarta Pusat. Agus Subekti, Direktur Utama KBIJ (kiri) dan Eric Wicaksono, Ketua Eksekutif Bidang Kemitraan, Humas dan Kelembagaan ALUDI (kanan)
Foto: Istimewa
Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) pada Rabu (2/3) di Kantorku Coworking & Office Space, Citywalk Sudirman, Jakarta Pusat. Agus Subekti, Direktur Utama KBIJ (kiri) dan Eric Wicaksono, Ketua Eksekutif Bidang Kemitraan, Humas dan Kelembagaan ALUDI (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) pada Rabu (2/3) di Kantorku Coworking & Office Space, Citywalk Sudirman, Jakarta Pusat. Kesamaan visi dan misi di antara keduanya, yaitu untuk memajukan UMKM di Indonesia, menjadi latar belakang kerja sama ini.

Selama ini, mendapatkan kredit sebagai modal usaha menjadi salah satu tantangan bagi pelaku UMKM. Menurut data Ease of Doing Business 2020 yang dirilis World Bank, Indonesia menempati peringkat ke-48 dalam hal kemudahan mendapatkan kredit bagi UMKM.

Hasil survei BPS pada 2020 juga mengatakan, sebanyak 83,72 persen UMKM mengharapkan bantuan modal untuk bertahan selama pandemi. Oleh karenanya, penawaran efek melalui urun dana berbasis teknologi informasi atau Securities Crowdfunding (SCF) dapat menjadi alternatif bagi UMKM untuk mendapatkan pendanaan di pasar modal.

Pada kesempatan penandatanganan kerja sama tersebut, Direktur Utama KBIJ Agus Subekti mengatakan, seperti halnya misi ALUDI, KBIJ mendukung pelaku UMKM Indonesia untuk maju.

"KBIJ akan menyediakan informasi yang dapat membantu penyelenggara SCF dalam menyusun profil dan melakukan analisis risiko UMKM secara lengkap dan akurat, sehingga investasi akan meningkat seiring dengan tumbuhnya kepercayaan dari investor," kata Agus dalam rilisnya, Kamis (3/3/2022).

Ia juga menambahkan jika ALUDI selama ini telah berperan dalam meningkatkan jumlah dan sebaran investasi dari penyelenggara SCF terhadap pelaku UMKM berbagai bidang.

Kerja sama antara KBIJ dan ALUDI memungkinkan layanan KBIJ berupa penyediaan informasi lengkap mengenai profil UMKM, profil risiko (scoring) dan informasi alternatif lainnya yang menampilkan rekam jejak pelaku UMKM untuk membantu journey investor dalam platform SCF.

Calvim Jonathan selaku Policy Director ALUDI mengatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama ini untuk memperkuat ekosistem SCF. "Pemanfaatan informasi lebih dioptimalisasi oleh anggota ALUDI sehingga kualitas produk yang diterbitkan lebih prudent dan dapat meningkatkan kepercayaan investor," kata Calvim.

Direktur Bisnis dan Layanan KBIJ Anton K Adiwibowo turut menyampaikan bahwa KBIJ sebagai Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan akan senantiasa meningkatkan produk dan layanan serta terbuka dengan berbagai masukan dari anggota penyelenggara.

Hal ini dilakukan untuk mendukung kebutuhan informasi dari penyelenggara SCF sehingga dapat menghadirkan layanan yang tepat guna sehingga optimalisasi bisnis dapat tercapai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement