Ahad 06 Mar 2022 09:16 WIB

Jelang Ramadhan, Indonesia Mulai Impor Daging Kerbau

12 ribu ton daging kerbau asal India mulai masuk Indonesia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nora Azizah
Pekerja menunjukkan daging beku impor asal India yang tiba di New Priok Container Terminal One (NCPT1), Jakarta, Sabtu (5/3/2022). Menurut data dari BULOG, sekitar 60 persen dari jumlah total kontrak tahap pertama yang berjumlah 20 ribu ton daging kerbau beku asal India tersebut didatangkan untuk memenuhi kenaikan permintaan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2022.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Pekerja menunjukkan daging beku impor asal India yang tiba di New Priok Container Terminal One (NCPT1), Jakarta, Sabtu (5/3/2022). Menurut data dari BULOG, sekitar 60 persen dari jumlah total kontrak tahap pertama yang berjumlah 20 ribu ton daging kerbau beku asal India tersebut didatangkan untuk memenuhi kenaikan permintaan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menyampaikan, pemasukan daging kerbau beku asal India mulai direalisasikan pada bulan ini. Percepatan impor daging dilakukan untuk membantu pemerintah dalam upaya stabilisasi harga daging sapi/kerbau di dalam negeri menjelang bulan Ramadhan.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Mokhamad Suyamto mengatakan dari kontrak tahap pertama sebanyak 20 ribu ton daging kerbau beku, per Sabtu (5/2/2022), telah tiba sebanyak 60 persen atau sekitar 12 ribu ton.

Baca Juga

"Sampai akhir Maret ini akan rampung 100 persen. Kami sudah melakukan pengaturan dan percepatan semaksimal mungkin untuk proses kedatangan stok daging impor ini," kata Suyamto dalam keterangan tertulisnya, diterima Republika.co.id, Ahad (6/3/2022).

Ia mengatakan, daging impor tersebut selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh Indonesia melalui jaringan infrastruktur gudang pendingin milik Bulog. Ia memastikan akan menjamin kebutuhan daging beku tersedia di masyarakat meski terdapat lonjakan permintaan.

"Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut,” katanya menambahkan.

Lebih lanjut, Suyamto menuturkan, terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (NFA) maupun pemerintah daerah guna membantu mensukseskan program pemerintah dengan menstabilkan harga pangan lainnya pada saat Ramadhan dan Idul Fitri.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, mengatakan, kedatangan stok daging impor oleh Bulog ini sangat dibutuhkan guna menjawab persoalan ketersediaan daging yang mengalami trend kenaikan permintaan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

“Seperti yang telah kami sampaikan, kami mendorong BUMN Pangan yang mendapat penugasan untuk mempercepat masuknya cadangan stok nasional. Alhamdulillah pada hari ini saya bersama Direksi Bulog memantau langsung kedatangan daging impor dan saya juga minta untuk bisa langsung didistribusikan”, kata Arief.

Dengan jumlah stok daging beku yang dikuasai Bulog saat ini, Arief berharap dapat membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan daging beku guna menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement