REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir bertengger di lima besar rekapitulasi 11 aspek penilaian terhadap 11 calon presiden (capres) potensial 2024. Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia yang dirilis hari ini.
"Ganjar Pranowo relatif tinggi. Angka yang dimiliki Ganjar itu 7,51, disusul oleh Anies Baswedan yang mendapatkan angka 7,32, kemudian disusul Sandiaga 7,20. Kemudian disusul oleh Ridwan Kamil 7,14, kemudian disusul Erick Thohir 6,88," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno di Cikini, Jakarta, Ahad (6/3).
Erick diketahui masuk lima besar di empat aspek, yaitu aspek visioner, intelektualitas, stabilitas emosi, dan gaya kepemimpinan. Erick mendapatkan nilai 6,59 di aspek visioner di bawah Ganjar Pranowo (7,41), Anies Baswedan (7,15), Sandiaga Uno (7,01), dan Ridwan Kamil (6,95).
Di aspek intelektualitas, Erick juga masuk lima besar dengan nilai 7,17. Erick unggul dari Prabowo Subianto, Andika Perkasa, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, dan Agus Harimurti Yudhoyono yang nilai rata-ratanya 6.
Pada aspek stabilitas emosi, Erick mendapatkan nilai 7,03 di urutan ke-5. begitu juga aspek di aspek gaya kepemimpinan, Erick mendapatkan penilaian di angka 6,37. Selain itu Erick juga masuk tiga besar tokoh dengan kapabilitas diplomasi terbaik dengan 7,63 di bawah Anies dengan 7,78 dan Sandiaga 7,71.
Diketahui dalam survei tersebut, Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia menguji 11 aspek terhadap 11 nama capres 2024. Ke-11 aspek tersebut antara lain visioner, kepemimpinan politik, intelektualitas, keterampilan politik, keterampilan komunikasi politik, stabilitas emosi, gaya kepemimpinan, nasionalisme dan religiusitas, penampilan, integritas moral, dan kapabilitas.
Survei dilakukan Januari 2022 lalu. Survei key opinion leaders (KOL) ini dilakukan terhadap para tokoh dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, agamawan, budayawan, praktisi media massa, dunia usaha, maupun aktivis lembaga swadaya masyarakat.
Pengukuran dalam survei KOL menggunakan skala likerts. Adapun nilai maksimal adalah 10 dan nilai minimal 1. Semakin tinggi nilainya maka dianggap sangat baik. Survei dilakukan terhadap 207 tokoh di 34 provinsi di Indonesia.