REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dian Fath Risalah, Dessy Suciati Saputri, Dwina Agustin, Febryan A
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meskipun tren kasus konfirmasi Covid-19 terus menurun, hingga kini tren kematian baik di Jawa Bali maupun di luar Jawa Bali masih relatif belum terkendali. Sisi positifnya, angka kematian Covid-19 saat ini jauh lebih lebih kecil dibandingkan pada gelombang penularan Delta pada tahun lalu.
"Tetapi angka ini tentunya tetap menjadi alarm bagi kita semua untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan juga mempercepat pencapaian target vaksinasi terutama pada kelompok kelompok rentan yaitu orang yang dengan komorbid dan juga orang dengan kelompok lansia," tegas Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/3/2022).
Data nasional menunjukkan, bahwa lansia dengan Covid-19 memiliki resiko 3,5 kali lipat untuk meninggal dibandingkan dengan yang bukan lansia. Bahkan, lebih tinggi lagi pada lansia dengan penyakit penyerta seperti diabetes darah tinggi dan gagal ginjal.
"Jika melihat data kumulatif dari 21 Januari sampai dengan 6 Maret 2022 70 persen dari 8.239 pasien yang meninggal di rumah sakit adalah belum mendapatkan vaksinasi lengkap, 56 persen diantaranya lansia dan 51 persen nya adalah mereka yang memiliki komorbit yang paling banyak adalah diabetes melitus," ungkapnya.
Dari data tersebut, disebutkan pula sebanyak 256 pasien yang meninggal merupakan anak dengan usia 0-5 tahun. Sementara 82 persen atau 6.764 merupakan kelompok usia di atas 45 tahun.
Update Kapasitas Rumah Sakit #COVID19 di Indonesia (8/3)
#LawanCovid19 #jagajarak #dirumahaja #pakaimasker #ayovaksin pic.twitter.com/BTtiKpIGdv
— Kemenkes RI (@KemenkesRI) March 8, 2022
Nadia menekankan, perlindungan yang diberikan dengan 3 dosis vaksin adalah mengurangi resiko kematian sebanyak 86 persen. Sementara perlindungan dengan 2 dosis vaksin ini akan mengurangi resiko kematian sampai dengan 60 persen.
"Tetapi kalau kita hanya mendapatkan satu dosis itu vaksinasi ini resiko kematian akan hanya berkurang 29 persen," tuturnya.
Belum terkendalinya angka kematian Covid-19 tercermin dari data harian yang dilansir satgas. Pada Selasa (8/3/2022), kasus kematian Covid-19 yang bertambah 401 kasus dalam 24 jam terakhir kemarin.
Sebelumnya, pada Senin (7/3/2022) kemarin, kasus kematian Covid-19 yang bertambah 258 dalam 24 jam terakhir kemarin. Data menunjukkan, angka kematian Covid-19 masih pada kisaran ratusan kasus per hari meski tren kasus harian positif Covid-19 menurun signifikan.
Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, angka kematian di Provinsi DKI Jakarta, Bali, dan juga Banten mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir ini. Pemerintah pun memprediksi angka kematian di provinsi lainnya juga akan mengalami penurunan dalam waktu dekat.
“Dalam beberapa hari terakhir, jumlah kematian di provinsi DKI Jakarta, Bali, dan Banten telah mengalami penurunan,” kata Luhut saat konferensi pers, Senin (7/3/2022).
Lebih lanjut, kondisi tren penurunan kasus konfirmasi harian juga tercatat terjadi di seluruh provinsi di Jawa dan Bali. Bahkan, kata dia, tingkat rawat inap di rumah sakit di seluruh provinsi Jawa dan Bali juga telah mengalami penurunan, kecuali DIY. Pemerintah pun memperkirakan penurunan rawat inap di DIY ini akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“DIY kami perkirakan akan turun dalam berapa hari ke depan ini,” ucap dia.
In Picture: Rencana Aturan Bebas PCR dan Antigen