Kamis 10 Mar 2022 21:26 WIB

IDAI : Vaksin Covid-19 Terbukti Aman Bagi Anak, Segera Lengkapi Dosisnya

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Covid-19 pada anak ringan dan segera hilang.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Murid SD Negeri Gowok Kota Serang mendapat suntikan vaksin Covid-19 saat Percepatan Vaksinasi Untuk Anak di Kampung Curug, Serang, Banten, Senin (21/2/2022). Vaksin Covid-19 diperlukan guna melindungi anak dari gejala sakit berat bahkan akibat buruk lainnya.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Murid SD Negeri Gowok Kota Serang mendapat suntikan vaksin Covid-19 saat Percepatan Vaksinasi Untuk Anak di Kampung Curug, Serang, Banten, Senin (21/2/2022). Vaksin Covid-19 diperlukan guna melindungi anak dari gejala sakit berat bahkan akibat buruk lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Cissy Kartasasmita menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 pada anak aman. Meskipun ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), sifatnya ringan dan segera hilang.

"Dari laporan KIPI yang saya ikuti, tidak ada KIPI berat sampai laporan terakhir Februari lalu," papar Prof Cissy dalam diskusi daring, disimak di Jakarta, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga

Prof Cissy menjelaskan, vaksinasi Covid-19 diperlukan guna melindungi anak dari gejala sakit berat bahkan akibat buruk lainnya. Agar memiliki proteksi optimal, anak-anak Indonesia diharapkan segera melengkapi vaksinasinya.

"Proteksi antibodi baru timbul dua pekan setelah vaksinasi kedua," ungkap Prof Cissy yang juga ketua Pokja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia.

Sejak mulai dilaksanakan pada pertengahan Desember tahun lalu, program vaksinasi anak usia 6-11 tahun masih terus berjalan. Hingga Kamis (10/3/2022) sore, sudah sekitar 18,9 juta anak Indonesia usia 6-11 tahun yang mendapatkan vaksin dosis pertama dan sekitar 12,5 juta anak di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua.

Sementara total sasaran vaksinasi 6-11 tahun adalah 26,4 juta anak. Adapun untuk kelompok usia 12-17 tahun, penerima dosis pertama tercatat sebanyak 25 juta dan penerima dosis kedua 20,6 juta anak.

"Vaksinasi anak 6-11 tahun, cakupan vaksinasi kedua baru 45 persen, sedangkan yang 12-17 tahun sudah 77 persen," ujar Prof Cissy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement