REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Menteri pertahanan Ukraina pada Kamis (10/3/2022) mengatakan lebih dari 200 ribu warga Ukraina telah kembali dari Eropa untuk mempertahankan negaranya.
"Lebih dari 100.000 warga Ukraina bergabung dengan tentara. Lebih dari 200.000 warga kami kembali dari Eropa untuk melindungi negara kami," kata Oleksii Reznikov. "Ada sukarelawan asing di antara mereka."
“Kami tidak akan mengalahkan Rusia secara kuantitas, kami akan mengatasinya secara kualitas,” kata Reznikov.
"Tidak ada seorang pun di dunia yang percaya bahwa kami akan berdiri tegak, apalagi kami akan bertahan selama ini. Kami tidak berhenti. Sebaliknya, kami menyerang sekarang," katanya. "Rencana musuh telah terganggu. Seluruh dunia melihat ini."
Dia mengatakan tentara Rusia menderita "kerugian besar" dan karena itu menyerang sekolah dan rumah sakit.
Reznikov menambahkan upaya mengevakuasi warga sipil melalui koridor kemanusiaan terus berlanjut di ibu kota Kyiv dan kota-kota Mariupol, Sumy dan Kharkiv. Setidaknya 549 warga sipil telah tewas dan 957 lainnya terluka di Ukraina sejak awal perang, menurut data PBB.
Namun badan internasional itu menyatakan bahwa kondisi di lapangan membuat mereka "sulit memverifikasi" jumlah pasti dari korban sipil. Lebih dari 2,3 juta orang juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, kata badan pengungsi PBB.