REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa tentara Rusia membom kota-kota Ukraina tanpa mempertimbangkan jatuhnya korban sipil seperti yang terjadi di Suriah dan Chechnya.
Berbicara pada rapat pleno Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, Borrell mengatakan perang Rusia-Ukraina akan berakhir tetapi “akan meninggalkan bekas dalam sejarah.”
Dia menjelaskan bahwa otoritas Rusia telah merencanakan untuk segera mengambil alih Kiev dan kota-kota lain. Moskow juga percaya bahwa “Ukraina lemah dan budak,” tetapi “perlawanan yang kuat” menghentikan mereka.
“Sebagai tanggapan, tentara Rusia melakukan satu-satunya hal yang diketahuinya. Ini adalah pengeboman seperti yang terjadi di Aleppo, di seluruh Suriah dan di Chechnya,” kata Borrell baru-baru ini, mengatakan Rusia akan melakukan operasinya “tanpa mempedulikan korban sipil.”