Jumat 11 Mar 2022 14:48 WIB

Kapolri Ingin Vaksinasi Booster Dipercepat Sebelum Bulan Ramadhan

Vaksinasi salah satu langkah melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyapa murid SD yang mendapat suntikan vaksin saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Secara Serentak di Gedung Balai Diklat Pemprov Banten di Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (22/2/2022).
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyapa murid SD yang mendapat suntikan vaksin saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Secara Serentak di Gedung Balai Diklat Pemprov Banten di Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (22/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pemberian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster (penguat) harus dipercepat. Sehingga hal itu dapat menekan laju pertumbuhan kasus Covid-19 pada bulan Ramadan. "Sebentar lagi kita masuk bulan Ramadan. Kita harus pastikan masyarakat betul-betul sudah melaksanakan vaksinasi dengan baik," ujar Listyo di Jakarta, Jumat (11/3/2022).

Dia ingin pemberian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga dioptimalkan pada hari menjelang datangnya bulan Ramadan. Vaksinasi salah satu langkah melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19, meminimalisasi risiko keparahan saat terpapar, serta memperkuat imun dalam melawan virus. "Karena ini menjadi kunci (pencegahan) juga," kata Listyo.

Dia menyebut, salah satu strategi percepatan vaksinasi Covid-19 dosis primer maupun booster adalah lewat sinergitas dan kerja sama seluruh pihak. Apabila vaksinasi telah dioptimalkan, Listyo meyakini, aktivitas masyarakat dapat berjalan aman dan roda perekonomian juga akan terus semakin membaik.

"Ini perlu kerja sama kita semua untuk bisa mencapai hal tersebut dengan melaksanakan optimalisasi atau akselerasi melengkapi vaksinasi dari masyarakat. Agar kekebalan atau imunitas mencapai angka yang diharapkan," ujar Listyo.

Menurut dia, adanya jaminan kelengkapan vaksinasi bagi masyarakat menjadi bagian persiapan dari strategi pemerintah untuk mengubah pandemi Covid-19 menjadi endemi. Beberapa syarat mewujudkan pandemi menjadi endemi yang harus dipenuhi adalah progres vaksinasi, tingkat kematian dan pengendalian kasus Covid-19.

Listyo mengatakan, dalam waktu dekat, akan dilakukan evaluasi terkait rencana mempersiapkan Indonesia dari pandemi menjadi endemi dengan memenuhi prasyarat yang dimaksudkan tadi. "Ada syarat yang harus kita kejar, salah satunya adalah pengendalian angka kematian, tingkat vaksinasi dan tentunya angka statistik yang harus kita jaga terkait masalah perkembangan varian Omicron atau Delta," ucap Listyo.

Selain itu, protokol kesehatan harus terus diperkuat, masyarakat tidak boleh abai menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Tentunya kita bisa memiliki optimisme," kata Listyo saat meninjau pelaksanaan percepatan akselerasi vaksinasi serentak di 5.214 titik 34 provinsi Indonesia. Listyo menghadiri secara langsung kegiatan tersebut di Sleman City Hall, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement