Ahad 13 Mar 2022 22:54 WIB

Perbanyak Silaturahmi di Bulan Syaban

Syaban merupakan bulan sebelum puasa Ramadhan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Sementara itu Ketua Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Prof, KH. Mohammad Baharun mengajak umat Muslim mengisi Sya'ban dengan mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan terlebih mendekati bulan suci Ramadhan. Ia mengatakan Ramadhan  menjadi bulan pengampunan bagi umat Muslim (maghfirah) serta Allah menyiapkan surga bagi hambanya yang bertakwa. 
Foto: Republika/Mardiah
Sementara itu Ketua Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Prof, KH. Mohammad Baharun mengajak umat Muslim mengisi Sya'ban dengan mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan terlebih mendekati bulan suci Ramadhan. Ia mengatakan Ramadhan  menjadi bulan pengampunan bagi umat Muslim (maghfirah) serta Allah menyiapkan surga bagi hambanya yang bertakwa.  "Bulan (Ramadhan) terbuka luas untuk bermohon ampunan dalam rangka meraih Hablun Minallah  (hubungan vertikal dengan sang Khaliq) lebih baik. Namun di bulan suci ini kita pun harus memanfaatkan peluang untuk memperbaiki Hablun Minnas (hubungan horizontal atau sosial manusia) dengan memberi dan memohon ma'af dari sesama secara lebih luas," katanya. Sebab itu lebih baik bagi seorang Muslim untuk saling memaafkan dan lebih mempererat tali silaturahmi sejak jauh-jauh hari sebelum datangnya bulan suci Ramadhan. Terlebih menurut prof Baharun tujuan Ramadhan adalah untuk mendidik hamba agar sukses dalam menjalani hidup di dunia dan di akhriat. Foto: Ilustrasi Silaturahmi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketua Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Prof, KH. Mohammad Baharun mengajak umat Muslim mengisi Syaban dengan mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan terlebih mendekati bulan suci Ramadhan. Ia mengatakan Ramadhan  menjadi bulan pengampunan bagi umat Muslim (maghfirah) serta Allah menyiapkan surga bagi hambanya yang bertakwa. 

"Bulan (Ramadhan) terbuka luas untuk bermohon ampunan dalam rangka meraih Hablun Minallah  (hubungan vertikal dengan sang Khaliq) lebih baik. Namun di bulan suci ini kita pun harus memanfaatkan peluang untuk memperbaiki Hablun Minnas (hubungan horizontal atau sosial manusia) dengan memberi dan memohon ma'af dari sesama secara lebih luas," katanya belum lama ini.

Baca Juga

Sebab itu lebih baik bagi seorang Muslim untuk saling memaafkan dan lebih mempererat tali silaturahmi sejak jauh-jauh hari sebelum datangnya bulan suci Ramadhan. Terlebih menurut prof Baharun tujuan Ramadhan adalah untuk mendidik hamba agar sukses dalam menjalani hidup di dunia dan di akhriat.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement