REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Festival Film Islam Brunei Darussalam telah dimulai dengan simposium berjudul 'Genre Film Islami: Pertanyaan, Kemungkinan, dan Implikasinya bagi Industri Layar Brunei' di Kompleks Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Sabtu (12/3).
Peserta simposium terdiri dari individu dari perguruan tinggi termasuk Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA), Mahakarya Institute of the Arts Asia (MIAA) dan Kolej International Graduate Studies (KIGS) serta pembuat film dan pejabat dari rumah produksi dan instansi pemerintah.
Direktur Festival, Siti Kamaluddin membuka simposium dengan pidato yang menggambarkan kegembiraannya atas festival film pertama Kesultanan yang didedikasikan untuk konten Islami.
"Pada tahun 2019, kami memperkenalkan kategori kompetisi film Islami sebagai bagian dari Blitz Film Brunei tahunan, dan kategori tersebut telah berkembang. Tapi tahun ini sudah menjadi festival tersendiri," ujarnya, seperti dilansir Borneo Bulletin, Ahad (13/3).
Sebagai orang yang sangat percaya akan pentingnya pendidikan, penelitian dan studi, Siti Kamaluddin mengatakan bahwa inilah yang menjadi faktor festival ini dimulai dengan simposium. Sebab hal tersebut akan memungkinkan peserta untuk mengeksplorasi konsep genre film, dan apa artinya memiliki film Islami yang menjadi identitas Brunei.
Simposium ini bertujuan untuk membuat peta jalan untuk penyelidikan akademis tentang identitas film Islam Brunei. Hal-hal yang berkaitan dengan etika Islam, persiapan makanan halal, pembiayaan Islam dan asuransi dibahas secara lebih rinci untuk memastikan pembuat film mempelajari rincian ini ketika memproduksi konten yang Islami.
Simposium diakhiri dengan workshop pembuatan film yang memungkinkan peserta mempraktekkan apa yang telah dibahas dalam simposium. Peserta diberikan latihan pembuatan film tentang ideation, sinematografi, perekaman suara dan editing. Bimbingan individu intensif akan tersedia bagi peserta selama dua pekan ke depan sementara mereka memproduksi film pendek Islami yang akan diputar pada 30 Maret.