Selasa 15 Mar 2022 01:53 WIB

5 Hal tentang Imam Mahdi yang Jarang Diketahui

Imam Mahdi kemunculannya menjadi tanda akhir zaman.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
 (Ilustrasi)
(Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Mantan mufti Mesir yang juga anggota dewan ulama senior Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Ali Jum'ah memberikan penjelasan soal kemunculan Imam Mahdi. Ada beberapa hal yang disampaikannya terkait Imam Mahdi yang kemunculannya menjadi tanda akhir zaman.

Pertama, Syekh Jum'ah menjelaskan, tidak ada suatu tanda yang menunjukkan bahwa Imam Mahdi telah muncul. Karena itu, menurut dia, sebetulnya orang-orang bukan dalam posisi menunggu kedatangan Imam Mahdi. Sebab, begitu Imam Mahdi muncul, semua orang akan mencintainya.

Baca Juga

Dalam riwayat hadits pun, terang Syekh Jum'ah, yang mencintai Imam Mahdi tidak hanya dari kalangan Muslim. "Ini berarti bahwa tidak akan ada yang menyerangnya. Dengan demikian, semua orang akan mengikutinya tanpa ragu," tutur dia seperti dilansir Elbalad, Senin (14/3/2022).

Kedua, kemunculan Imam Mahdi membuat dunia berubah. Apa yang orang-orang harapkan akan terjadi. Kehadiran Imam Mahdi menyebabkan banyak kebaikan di mana-mana sehingga mengakibatkan perubahan yang baik. Bahkan orang-orang akan malu melakukan keburukan karena di mana pun berada hanya ada kebaikan. Ibaratnya, ketika seseorang berada di lingkungan yang bersih, maka ia menjadi enggan untuk membuang sampah sembarangan.

Ketiga, Imam Mahdi berasal dari garis keturunan Fatimah binti Muhammad dari anaknya Hasan bin Ali. Imam Mahdi lahir di Madinah, dan muncul di Makkah.

Keempat, Imam Mahdi berbicara dengan lambat sehingga ia harus memukul paha kirinya dengan tangan kanannya hingga bisa bicara. "Sosok (Imam Mahdi) ini bukanlah khayalan, bukan mitos. Sosok yang sudah jelas kepribadiannya," tutur Syekh Jum'ah.

Kelima, Imam Mahdi, adalah sosok yang mahfudz (terjaga) tetapi tidak maksum (terhindar dari kemaksiatan) karena ia bukan nabi.

Dari Abdullah bin Masud RA, Rasulullah SAW bersabda, "Jika tidak tersisa satupun hari di dunia kecuali sehari saja, niscaya Allah akan memperpanjang hari itu dan mengirim seorang pria dari keluargaku, namanya sama dengan namaku, dan nama ayahnya nama ayahku, dia akan menebarkan kebijaksanaan dan keadilan di dunia, saat dunia dipenuhi dengan kezaliman dan ketidakadilan."

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement