REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus subvarian Omicron BA.2 saat ini sudah terdeteksi di 19 provinsi di Indonesia. Karena itu, kasus sub varian Omicron ini telah menyebar di berbagai wilayah Indonesia.
"Saat ini varian ini telah terdeteksi di 19 provinsi di Indonesia," ujar Wiku dalam konferensi persnya secara virtual, Selasa (15/3).
Selain itu, Wiku menyebut berdasarkan Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) per 13 Maret lalu, kasus Omicron BA.2 mengalami kenaikan sejak awal 2022. Jumlah kenaikan ini terlihat dari hasil jumlah 8.302 sequence di Indonesia.
"Berdasarkan data tanggal 13 maret lalu, sejak awal 2022 mulai terlihat kenaikan Omicron BA.2 dan jumlahnya telah mencapai 8.302 sequence di Indonesia," kata Wiku.
Wiku juga mengajak seluruh pihak untuk terus melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus Covid-19. Hal ini demi menutup peluang masuknya mutasi virus baru maupun terbentuknya virus di dalam negeri.
Wiku mengingatkan, potensi mutasi virus akan semakin besar selama virus masih beredar dan penularan masih tinggi di masyarakat.
"Jadi penting untuk dipahami, bahwa selama virus masih beredar apalagi dalam tingkat penularan yang tinggi, potensi terjadinya mutasi virus akan semakin besar," katanya.
Wiku mengatakan, pencegahan dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. "Demi menghindari masuknya varian baru maupun pembentukan virus baru di dalam negeri, jangan sampai kita memberikan ruang bagi virus menular sama sekali di masa adaptasi ini, pencegahan penularan ini lebih banyak porsinya pada tanggung jawab setiap individu," ujar Wiku.