Rabu 16 Mar 2022 03:57 WIB

Cegah Deltacron, Wiku: Jangan Beri Ruang Virus Lain Masuk

Potensi mutasi virus semakin besar selama penularan masih tinggi di masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengajak seluruh pihak untuk menutup peluang masuknya mutasi virus baru maupun terbentuknya virus di dalam negeri. Wiku mengatakan, yakni dengan disiplin protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.

"Demi menghindari masuknya varian baru maupun pembentukan virus baru di dalam negeri, jangan sampai kita memberikan ruang bagi virus menular sama sekali di masa adaptasi ini, pencegahan penularan ini lebih banyak porsinya pada tanggung jawab setiap individu," ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga

Wiku menyampaikan demikian menyusul munculnya varian baru GKA AY.4 BA.1 yang disebut terindikasi memiliki percampuran genetik antara varian Delta dan Omicron. Wiku mengatakan, hingga saat ini WHO belum menetapkan penamaan resmi varian ini

Selain itu, sampai saat ini data terkait karakteristik varian tersebut masih sangat terbatas dan WHO serta para pakar masih dalam proses meneliti varian ini. "Dampak varian ini terhadap indikator epidemiologi maupun tingkat keparahan gejala belum dapat dipastikan dan masih terus diteliti," ujar Wiku.

Meski demikian, Wiku mengingatkan, potensi mutasi virus akan semakin besar selama virus masih beredar dan penularan masih tinggi di masyarakat. Karena, penting saat ini adalah terus melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus Covid-19.

"Jadi penting untuk dipahami, bahwa selama virus masih beredar apalagi dalam tingkat penularan yang tinggi, potensi terjadinya mutasi virus akan semakin besar," katanya.

Ia melanjutkan, perubahan virus ini dapat terjadi melalui berbagai mekanisme salah satunya rekombinasi seperti yang terjadi pada varian tersebut. "Rekombinasi virus bukan merupakan hal yang baru dan sudah banyak terjadi pada berbagai virus lainnya, untuk mencegahnya setiap orang wajib melindungi dirinya sendiri dan orang lain melalui disiplin protokol kesehatan 3M," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement