Rabu 16 Mar 2022 17:58 WIB

Polisi AS Tangkap Pelaku Penembakan 5 Tunawisma

Penyidik masih mengumpulkan bukti untuk mendakwanya atas kejahatan di New York.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Gambar yang disediakan Kepolisian New York menunjukkan terduga pelaku penembakan terhadap tunawisma di New York, Sabtu (12/3/2022).
Foto: New York Police Department via AP
Gambar yang disediakan Kepolisian New York menunjukkan terduga pelaku penembakan terhadap tunawisma di New York, Sabtu (12/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Agen federal Amerika Serikat (AS) menangkap pelaku penembakan lima orang tunawisma di Washington dan New York. Kepolisian New York mengatakan penyidik masih mengumpulkan bukti untuk mendakwanya atas kejahatan di New York.

Juru bicara Departemen Kepolisian Metropolitan Washington mengatakan Gerald Brevard didakwa atas pembunuhan, penyerangan dengan senjata berbahaya dan penyerangan dengan maksud membunuh. Biro Alkohol, Tembakau dan Senjata Api dan Bahan Peledak AS (ATF) mengatakan agen khusus mereka menemukan tersangka setelah melakukan perburuan selama beberapa hari.

Baca Juga

Mereka kemudian membawanya ke detektif kepolisian Washington untuk ditanyai. Penangkapan ini juga diumumkan dalam pernyataan bersama dua wali kota.

Tiga penembakan terjadi di Washington selama dua pekan terakhir. Dua orang tuna wisma lainnya ditembak di New York. Polisi mengatakan seorang pelaku menembak lima pria tunawisma saat mereka tidur di jalan. Penyidik menghubungan kejahatan itu melalui selongsong peluru 22mm yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Kami belum menangkap siapa pun di New York atau insiden-insiden yang terjadi di New York," kata Kepala Detektif Kepolisian New York James Essig dalam konferensi pers, Selasa (15/3).  

Ia mencatat polisi masih mengumpulkan bukti dan menyerahkan semuanya ke Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan. "Saya sangat yakin kami akan sampai ke sana," katanya.

Melalui media sosial Twitter, Departemen Kepolisian Washington mengatakan sedang menanyai tersangka. Sementara itu dalam konferensi pers Walikota New York Eric Adam dan Walikota Washington Muriel Bowser mengatakan "pembunuh berdarah dingin" yang mengincar tunawisma tanpa memperhatikan nyawa mereka.

"Berdasarkan pengalaman kami tahu ini menakutkan terutama bagi warga kami yang mengalami tunawisma," kata Bowser.

Penembakan dimulai pada 3 Maret ketika kepolisian Washington mendapat laporan mengenai suara tembakan sekitar pukul 04:00 pagi waktu setempat. Korban dibawa ke rumah sakit atas luka yang tak mengancam nyawa.

Pada 8 Maret kepolisian menemukan seorang tuna wisma mengalami luka tembakan. Ia juga dibawa ke rumah sakit atas luka yang tak mengancam nyawa.

Satu hari kemudian polisi menemukan lubang tembakan di sebuah tenda dan menemukan seorang pria tunawisma tewas di dalamnya. Penyelidikan lebih lanjut menemukan pria itu tewas karena luka tusukan dan tembakan.

Tiga hari kemudian seorang pria tunawisma berusia 38 tahun di New York ditembak di lengan. Tidak lama kemudian polisi menerima laporan seorang pria mengalami luka tembakan di leher dan kepalanya.

Polisi kemudian menemukan korban tewas di dalam sleeping bag di Lafayette Street. Kekerasan meningkat di kedua kota. Rentetan serangan acak dilakukan di New York.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement