REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Hasil dari survei tracer study yang dilakukan Prodi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menunjukkan 80 persen lulusan bergelut di dunia Industri. Demi meningkatkan kapasitas lulusan, Prodi Sosiologi UMM kini telah mendirikan Center of Excellence (CoE) Profesional Manajer.
"Adapun program ini terbuka untuk mahasiswa prodi Sosiologi dan masyarakat yang tertarik untuk mengikuti kelas ini," kata Kepala Prodi Sosiologi UMM, Luluk Dwi Kumalasari dalam pesan resminya, Rabu (16/3/2022).
Luluk menjelaskan, kelas profesional manajer ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar. Saat ini, pasar membutuhkan banyak lulusan dengan keahlian kepemimpinan manajer yang andal dengan analisa serta kebutuhan sosial yang mumpuni. Maka itu, pihaknya membentuk pusat unggulan melalui kelas tersebut.
Menurut Luluk, pada dasarnya kelas ini akan memberikan pembelajaran secara teori dan praktik selama satu semester. Kelas ini akan ada banyak stakeholder bergabung dan turut serta menyiapkan generasi muda. Bahkan, usaha sinergisitas bersama Industri dan Dunia Kerja (Iduka) sehingga lulusan bisa langsung mendapatkan kesempatan bekerja usai menyelesaikan program maupun perkuliahan.
Dalam pelaksanaannya, Luluk melanjutkan, pihaknya ingin para peserta bisa mendampingi masyarakat dalam berbagai kegiatan. Dengan begitu, keahlian kepemimpinan akan tumbuh dan menjadi dasar menjadi seorang manajer. Selain itu juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk melakukan praktek atau magang langsung di industri bersama stakeholder dan Iduka.
Namun sebelumnya, mereka akan dibekali pengantar berupa materi kelas turun lapang dan kunjungan. Hal yang pasti, sinergisitas dengan Iduka bukan hanya memberikan materi langsung di kelas semata. Namun juga menjadi mitra untuk praktek kerja dan magang bagi peserta Kelas Profesional Manajer.
Dosen asli Jombang ini berharap pusat unggulan baru garapan prodi Sosiologi ini bisa diikuti oleh banyak mahasiswa di luar sosiologi dan masyarakat umum. Dengan begitu, akan muncul generasi penerus masa depan yang memiliki jiwa kepemimpinan dan mampu memenangkan persaingan di dunia kerja. “Tentu, kami ingin program ini mampu melahirkan lulusan yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri,” ucapnya.