Jumat 18 Mar 2022 00:14 WIB

Infografis Jalan Tengah RI di Perang Rusia-Ukraina

Indonesia tak ingin dianggap masuk dalam blok tertentu dalam perang Rusia-Ukraina.

Foto: Republika
Jalan Tengah RI di Perang Rusia-Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Indonesia meminta agar perang antara Rusia dan Ukraina dihentikan. Perang dinilai hanya akan merugikan bagi dunia. Meski menolak perang, namun pemerintah berhati-hati untuk menyalahkan atau mengecam Rusia. Indonesia seperti tak ingin dianggap bagian dari kubu tertentu. Berikut sejumlah respons RI terhadap perang Ukraina.

24 Februari 2022, Setop Perang

Baca Juga

Lewat kicauan di Twitter, Presiden Jokowi meminta perang agar dihentikan karena hanya akan membahayakan dunia. “Stop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia.”

1 Maret,  Retno Kontak Menlu Ukraina dan Rusi

Menteri Retno P Marsudi melakukan pembicaraan dengan Menlu Ukraina dan Rusia. Retno menekankan pentingnya dilakukan de-eskalasi.

3 Maret, Dukung Resolusi PBB

Indonesia termasuk satu dari 141 negara yang memberi dukungan resolusi PBB agar Rusia menghentikan invasinya ke Ukraina. Resolusi menyesalkan agresi tersebut.

8 Maret, Respons Kegagalan Gencatan Senjata

Lewat kicauan di Twitter, Presiden Joko Widodo menilai kegagalan kesepakatan gencatan senjata di Ukraina tak hanya akan mendorong eskalasi konflik bersenjata, tapi juga akan semakin menambah jumlah korban jiwa dan krisis kemanusiaan.

10 Maret, Menlu Panggil Dua Dubes

Menlu Retno P Marsudi memanggil Dubes Ukraina dan Rusia di Jakarta untuk menyampaikan posisi RI. Indonesia menekankan de-eskalasi dan menghentikan peperangan. Indonesia juga mendukung koridor kemanusiaan.

sumber : Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement