Jumat 18 Mar 2022 17:55 WIB

Satu Orang Terbunuh dalam Serangan Rudal di Utara Kiev

Selain di Kiev, Rusia juga menembakkan rudal ke bandara dekat Lviv.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang membersihkan puing-puing di luar pusat medis yang rusak setelah bagian dari rudal Rusia, yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina, mendarat di blok apartemen terdekat, menurut pihak berwenang, di Kyiv, Ukraina, Kamis, 17 Maret 2022. Satu orang dilaporkan terbunuh.
Foto: AP/Vadim Ghirda
Orang-orang membersihkan puing-puing di luar pusat medis yang rusak setelah bagian dari rudal Rusia, yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina, mendarat di blok apartemen terdekat, menurut pihak berwenang, di Kyiv, Ukraina, Kamis, 17 Maret 2022. Satu orang dilaporkan terbunuh.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Layanan darurat Ukraina melaporkan satu orang terbunuh dan empat lainnya terluka setelah rudal Rusia jatuh di sebuah bangunan tempat tinggal di bagian utara ibu kota Ukraina, Kiev, Jumat (18/3/2022).  Sebanyak 12 orang telah diselamatkan dalam serangan ini.

"Sementara 98 warga lainnya dievakuasi dari gedung 5 lantai itu," lapor layanan darurat.

Baca Juga

Sementara itu di Lviv, Rusia juga menembakkan rudal ke bandara dekat Lviv, Jumat (18/3/2022). Wilayah itu menjadi ratusan ribu pengungsi berlindung jauh dari medan perang.

Setidaknya tiga ledakan terdengar di dekat bandara Lviv pada Jumat pagi. Video di media sosial menunjukkan ledakan besar dan gumpalan asap berbentuk jamur naik.

Wali kota Lviv Andriy Sadovy mengatakan beberapa rudal telah menghantam fasilitas perawatan pesawat dan menghancurkan bangunan. Tidak ada korban akibat serangan itu.

Lviv merupakan kota di Ukraina Barat dekat perbatasan Polandia, berjarak ratusan mil dari Rusia. Kota ini telah menjadi salah satu tujuan utama bagi orang Ukraina yang terpaksa melarikan diri dari zona pertempuran.

Rusia telah meningkatkan serangan rudal terhadap sasaran yang tersebar di Ukraina barat dalam beberapa hari terakhir. Menurut Ukraina langkah Rusia sebagai upaya untuk memperluas konflik di luar wilayah.

Dalam pernyataan terbaru, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz selama panggilan telepon pada Jumat bahwa Kiev berusaha untuk menghentikan pembicaraan damai dengan Rusia, namun Moskow masih ingin melanjutkan negosiasi.

"Tercatat bahwa rezim Kiev berusaha dengan segala cara yang mungkin untuk menunda proses negosiasi, mengajukan proposal yang semakin tidak realistis," kata Kremlin dalam pembacaan panggilan tersebut. "Meskipun demikian, pihak Rusia siap untuk terus mencari solusi yang sejalan dengan pendekatan prinsipnya," bunyi pernyataan Kremlin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement