Senin 21 Mar 2022 03:11 WIB

Dampak Invasi Rusia di Bidang Sains, Krisis Energi Hingga Misi Antariksa Ditangguhkan

Misi Rusia ke Mars bersama Eropa dibatalkan.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi yang disediakan oleh Badan Antariksa Eropa ini menunjukkan penjelajah ExoMars Eropa-Rusia. Pada hari Senin, 28 Februari 2022, ESA mengatakan rencana peluncuran misi bersama dengan Rusia ke Mars tahun ini sekarang “sangat tidak mungkin” karena sanksi terkait dengan perang di Ukraina.
Foto: AP/AOES medialab M.Thiebaut/European Space Ag
Ilustrasi yang disediakan oleh Badan Antariksa Eropa ini menunjukkan penjelajah ExoMars Eropa-Rusia. Pada hari Senin, 28 Februari 2022, ESA mengatakan rencana peluncuran misi bersama dengan Rusia ke Mars tahun ini sekarang “sangat tidak mungkin” karena sanksi terkait dengan perang di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 24 Februari 2022, Rusia menyatakan perang terhadap Ukraina. Rusia menargetkan lebih dari selusin kota termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl pada hari pertama invasi.

Konflik yang berkepanjangan memiliki konsekuensi luas bagi perusahaan dan organisasi yang terkait dengan sains di seluruh dunia.

Baca Juga

Berikut ini adalah dampak-dampak invasi Rusia terhadap sains, dilansir dari Live Science:

Peringatan krisis energi 

Dilansir dari The New York Times, Badan Energi Internasional memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina pasti akan mengakibatkan krisis energi di seluruh dunia. Badan tersebut, yang dibentuk setelah krisis minyak 1973 untuk membantu menstabilkan pasar energi global, menawarkan sejumlah saran untuk membantu negara-negara mengurangi ketergantungan mereka pada minyak.

Pasokan pangan terancam

Dilansir dari The Guardian, Program Pangan Dunia (WFP) sedang berusaha untuk mengangkut pasokan makanan darurat ke kota-kota Ukraina yang terkena dampak parah seperti Kiev, Kharkiv, dan Dnipro. 

Misi Antariksa yang ditangguhkan

Misi Mars yang bekerja sama dengan Rusia telah ditangguhkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA). Dewan Badan Antariksa Eropa mengumumkan pada Kamis (1/3/2022) bahwa badan tersebut tidak dapat lagi melakukan kerja sama berkelanjutan dengan Roscosmos dalam misi penjelajah ExoMars dengan peluncuran pada tahun 2022.

Program ExoMars melibatkan pengiriman penjelajah dan platform permukaan Rusia ke Planet Merah.

Menurut ESA, studi jalur cepat akan dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan kemungkinan jalan ke depan untuk mewujudkan misi penjelajah ExoMars. ExoMars akan mencari bukti kemungkinan kehidupan masa lalu di Mars. Karena masalah terkait pandemi, ekspedisi sebelumnya ditunda hingga 2020.

Kepulangan astronaut AS

Dilansir dari BBC, terlepas dari kekhawatiran awal bahwa kemungkinan tertinggal karena ketegangan atas invasi Rusia ke Ukraina, astronot AS Mark Vande Hei akan kembali ke Bumi dengan pesawat ruang angkasa Rusia bersama dua kosmonot Rusia.

Vande Hei, 55, telah berada di luar angkasa selama 355 hari. Ini adalah rekor baru AS untuk periode waktu terlama yang dihabiskan di orbit. Pada 30 Maret, dia dan dua kosmonot dijadwalkan mendarat di Kazakhstan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement