Rabu 23 Mar 2022 06:04 WIB

Stok Kosong, Polres Garut Pantau Minyak Goreng Curah

Stok minyak goreng di pasar tradisional sudah kosong dalam beberapa hari terakhir.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Kepala Polres Garut AKBP, Wirdhanto Hadicaksono.
Foto: Dok Polres Garut
Kepala Polres Garut AKBP, Wirdhanto Hadicaksono.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Polres Garut melakukan pemantauan ketersediaan minyak goren curah di Pasar Lewo dan Pasar Malangbong, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Selasa (22/3/2022). Hasilnya, stok minyak goreng di dua pasar tersebut sudah kosong dalam beberapa hari terakhir.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, harga minyak goreng curah di dua pasar itu cukup bervariasi, yaitu Rp 13 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogram di tingkat distributor. Aparat kepolisian akan menelusuri harga beli minyak goreng curah para distributor itu, sehingga harga penjualan dapat diketahui sudah sesuai atau tidak.

"Yang pertama akan kami pastikan, masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng curah. Karena di beberapa agen yang sudah kosong beberapa hari," kata dia, Selasa.

Ihwal kekosongan stok minyak goreng curah itu, Wirdhanto mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan itu dengan dinas terkait dan satgas pangan. Dengan begitu, distribusi minyak goreng curah dapat dilakukan secara merata. 

Wirdhanto mengatakan, di wilayah Kecamatan Garut Kota misalnya, saat ini ketersediaan minyak goreng curah dalam posisi aman. Namun di beberapa wilayah lain di Kabupaten Garut, ketersediaan minyak goreng curah masih cukup sulit ditemukan.

"Di sini misalnya masih kosong sudah tiga hari. Kami akan cek ke supliernya," kata dia.

Kendati demikian, Kapolres mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan adanya indikasi penimbunan minyak goreng curah di Kabupaten Garut. Namun, pihaknya tetap akan tetap melakukan pemantauan di lapangan. 

"Artinya, minyak curah itu hanya untuk UMKM dan masyarakat. Kami akan jaga jangan sampai ke industri," kata dia. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement