REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Arema FC buka suara mengenai munculnya sejumlah nama pengisi posisi manajer klub berjuluk Singo Edan setelah manajer ad interim Ali Rifki mundur, salah satunya Ratu Tisha yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Kami menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar. Munculnya nama-nama figur ke permukaan yang disodorkan oleh publik adalah suatu bentuk dinamika," kata Media Officer Arema FC Sudarmaji di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (25/3).
Sudarmaji menjelaskan, semua pihak, terutama suporter yang biasa disebut Aremania, memiliki semangat dan harapan tinggi dalam memajukan Arema FC sehingga publik merespon hal itu dengan menyodorkan beberapa figur.
"Apalagi di tim sebesar Arema, dalam setiap perubahannya selalu memunculkan respon dari berbagai sudut pandang," kata dia.
Menurut dia, kemunculan nama Ratu Tisha justru memberikan sudut pandang tersendiri dan semua nama akan dipertimbangkan manajemen Singo Edan.
"Namun dalam hal pengambilan keputusan tentu direksi memiliki pertimbangan khusus," tambahnya.
Ali Rifki mengundurkan diri karena kecewa atas hasil yang kurang memuaskan selama musim 2021-2022. Ali adalah asisten manajer yang mendampingi Manajer Arema FC Ruddy Widodo.
Ia ditunjuk menjadi manajer ad interim karena Ruddy masih dalam masa pemulihan akibat sakit. Arema FC berada pada posisi ketiga klasemen sementara Liga 1 dengan mengantongi 62 poin, setelah mengalahkan Persikabo 1973 dengan skor 3-1 pada laga sebelumnya.
Arema FC akan menjalani pertandingan terakhir melawan PSM Makassar pada Rabu (30/3). Puncak klasemen masih diduduki Bali United dengan 72 poin, diikuti Persib Bandung 67 poin, Bhayangkara FC 62 poin dan Persebaya Surabaya 60 poin.Empat klub baru memainkan 32 pertandingan, sementara Arema FC sudah melakoni 33 laga.