Sabtu 26 Mar 2022 13:55 WIB

Pengunjung Kebun Binatang Bandung Meningkat Usai Ganjil Genap Ditiadakan

Tren kenaikan pengunjung diharapkan terus bertambah tiap akhir pekan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung melihat jerapah di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, Senin (27/9/2021). Pengunjung pada objek wisata Kebun Binatang Bandung, Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan usai kebijakan ganjil genap kendaraan di lima tol ditiadakan.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Pengunjung melihat jerapah di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, Senin (27/9/2021). Pengunjung pada objek wisata Kebun Binatang Bandung, Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan usai kebijakan ganjil genap kendaraan di lima tol ditiadakan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengunjung pada objek wisata Kebun Binatang Bandung, Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan usai kebijakan ganjil genap kendaraan di lima tol ditiadakan. Tren kenaikan pengunjung diharapkan terus bertambah tiap akhir pekan.

"Kasat mata lumayan, ada pengaruhnya (gage ditiadakan)," ujar Humas Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafii saat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Sabtu (26/3/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan jumlah pengunjung dapat diketahui pasti saat operasional kebun binatang selesai sore hari. Meski terjadi peningkatan, jumlah pengunjung belum kembali ideal seperti sebelum terjadi Covid-19.

"Sekarang mah segini alhamdulillah," katanya. 

Ia mengatakan kebijakan ganjil genap dan penyebaran Covid-19 masih menjadi penyebab utama tingkat kunjungan masih kecil.

"Dua itu berkontribusi (pengunjung turun)," katanya. 

Aan mengaku sempat dihubungi oleh beberapa pengunjung dari Jakarta yang ingin datang ke Kebun Binatang Bandung namun terkendala adanya ganjil genap.

Aan melanjutkan, sebelum pandemi Covid-19, pengunjung di akhir pekan dapat mencapai 4.000 hingga 5.000 orang. Namun saat pandemi saat ini jumlah pengunjung berkisar 1.500 hingga 2.000 orang.

"1.200 di masa pandemi terbilang tinggi meski berharap lebih tinggi tapi susah," katanya. Ia menambahkan ketersediaan makanan untuk seluruh satwa dipastikan aman.

Beberapa satwa ia mengatakan melahirkan seperti tiga ekor rusa totol, rusa timor dan burung Nuribayan. Pihaknya berencana melaporkan kelahiran satwa ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement