Senin 28 Mar 2022 14:26 WIB

Pemecatan Dokter Terawan Diduga Akibat 'Rebutan Lahan'? 

IDI sebagai organisasi profesi sifatnya terbuka, objektif, tidak boleh kaku dan berpi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Terawan Agus Putranto (kanan).
Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari
Terawan Agus Putranto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Ilmuan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha) Azmi Syahputra mengkritisi, pemecatan permanen dokter Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Menurutnya, pemecatan Terawan menunjukkan adanya ego sektoral.

Azmi mengatakan, metode terapi DSA dokter Terawan telah teruji secara faktual pada pasiennya. Dokter Terawan pun dinilai memiliki kompetensi keilmuan. Dia menyayangkan IDI yang menggunakan pendekatan kewenangan yuridis dan sanksi organisasi pada anggotanya.

"Maka, di sinilah tidak ketemunya keduanya. Padahal, metode yang ditemukan dokter Terawan semestinya bisa menjadi aset intelektual bangsa. Karenanya, hal ini, perlu ditangani dan peran pemerintah dengan langkah cepat dan bijak," kata Azmi kepada wartawan, Ahad (27/3/2022).

Baca juga : DPR Minta Kepolisian Selidiki Kegaduhan Pemecatan Terawan