REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Drummer Foo Fighters, Taylor Hawkins, diduga menderita nyeri dada sebelum kematiannya pada usia 50 tahun, Jumat (25/3/2022) lalu. Ambulans dipanggil ke sebuah hotel di utara Bogotá di Chapinero, Kolombia, pada Jumat untuk membantu seorang pasien, yang diyakini sebagai Hawkins
Surat kabar Kolombia El Tiempo melaporkan bahwa Hawkins berada di hotel Casa Medina pada saat kematiannya.
"Tenaga medis yang datang untuk mengatasi keadaan darurat telah melakukan tindakan termasuk manuver resusitasi. Namun tidak ada respon dan pasien dinyatakan meninggal,” demikian kata seorang pejabat kesehatan Kolombia seperti dilansir dari People, Senin (28/3/2022).
Perwakilan Casa Medina dan grup hotel Four Seasons masih belum memberi tanggapan apapun mengenai hal ini.
Foo Fighters dijadwalkan tampil pada hari Jumat di Festival Estéreo Picnic di Bogotá. Band ini sedang tur Amerika Selatan dan telah bermain di Lollapalooza Argentina awal pekan ini.
Sebelum pertunjukan dimulai, panitia mengumumkan bahwa ada keadaan darurat medis yang membuat band tidak jadi tampil. Band ini juga telah membatalkan sisa tur Amerika Selatannya.
Band yang digawangi Dave Grohl, Pat Smear, Chris Shiflett, Nate Mendel, dan Rami Jaffee mengkonfirmasi kematian Hawkins Jumat malam di Twitter.
"Keluarga Foo Fighters sangat hancur oleh kehilangan tragis dan terlalu dini dari Taylor Hawkins yang kita cintai. Semangat musik dan kebaikan Hawkins akan hidup bersama kita selamanya,” kata band rock tersebut.
"Hati kami tertuju pada istri, anak-anak, dan keluarganya. Dengan sangat hormat kami meminta untuk menghormati privasi keluarga di masa sulit yang tak terbayangkan ini," tambah mereka.
Pada Sabtu, Menteri Kesehatan Bogotá mengirimkan belasungkawa kepada teman, keluarga, dan penggemar Hawkins. Ia menyebut Hawkins sebagai musisi dan drummer berbakat, yang karyanya telah diakui di tingkat internasional.