Selasa 29 Mar 2022 00:24 WIB

DKPPP Kota Cirebon Uji Kandungan Berbahaya pada Bahan Pangan

Ada tiga jenis kandungan yang diperiksa DKPPP Kota Cirebon.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Daging sapi: Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon melakukan pemeriksaan terhadap komoditas bahan pangan seperti daging, ayam, sayuran dan buah-buahan.
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Daging sapi: Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon melakukan pemeriksaan terhadap komoditas bahan pangan seperti daging, ayam, sayuran dan buah-buahan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Menjelang bulan suci Ramadhan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon melakukan pemeriksaan terhadap komoditas bahan pangan. Pemeriksaan dilakukan di Pasar Jagasatru dan Pasar Kanoman serta swalayan, Senin (28/3).

Kepala DKPPP Kota Cirebon, Yati Rohayati, mengatakan, pemeriksaan itu dilakukan terhadap beberapa bahan pangan, Yakni, bahan pangan asal hewan, seperti daging sapi, ayam, dan ikan, serta sayuran dan buah.

"Kita ambil sampel dari semua bahan pangan tersebut, kemudian diuji dengan metode rapid test oleh petugas pangan untuk mengetahui apakah ada kandungan berbahaya atau tidak," kata Yati.

Yati menyebutkan, ada tiga jenis kandungan yang diperiksa. Pertama, uji formalin dan pondus hydrogenii (pH) untuk daging sapi, ayam, ikan segar dan yang dikeringkan.

"Ikan segar meliputi nila, mujair, sepat, tenggiri, cumi, bandeng sampai udang. Kalau ikan yang dikeringkan ini misalnya ikan asin. Sampel yang diambil merupakan yang paling sering dikonsumsi masyarakat," kata Yati.

Pemeriksaan yang kedua, dilakukan terhadap kandungan pestisida pada sayuran dan buah. Untuk sayuran, sampel yang diambil adalah pakcoy, bawang dan sawi putih. Sedangkan untuk buah ada apel, jeruk santang, dan pir.

Sedangkan pemeriksaan yang ketiga, dilakukan untuk memeriksa kandungan klorin terhadap sampel kolang-kaling. Kolang-kaling sengaja diambil sampelnya karena sering dikonsumsi saat Ramadhan.

Yati mengatakan, setelah dilakukan rapid test pada semua sampel bahan pangan yang diambil, hasilnya diketahui negatif semua. Baik formalin pada daging dan ikan, pestisida pada buah sampai klorin pada kolang-kaling.

"Kami bersyukur semuanya negatif. Artinya, masyarakat bisa mengonsumsi bahan pangan tersebut dengan aman. Semoga selama Ramadhan juga semua bahan tersebut tetap tersedia dan aman dikonsumsi," tandas Yati. 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barangsiapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya.

(QS. Al-Baqarah ayat 196)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement