Selasa 29 Mar 2022 10:46 WIB

Huawei Bukukan Pendapatan Rp 1.400 Triliun

Laba bersih Huawei naik 75,9 persen menjadi Rp 254 triliun.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Huawei
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Huawei

REPUBLIKA.CO.ID, SHENZHEN -- Huawei terus melakukan ivonasi dalam beragam bidang. Hal itu pun terbukti membuat perusahaan teknologi multinasional itu berhasil meningkatkan laba.

CFO Huawei, Meng Wanzhou mengatakan, sepanjang 2021, Huawei membukukan pendapatan sebesar CNY 636,8 miliar atau Rp 1.400 triliun. Sedangkan laba bersih Huawei naik 75,9 persen menjadi CNY 113,7 miliar atau Rp 254 triliun.

Baca Juga

"Meskipun terjadi penurunan pendapatan pada tahun 2021, kemampuan kami untuk menghasilkan keuntungan dan peningkatan arus kas terus bertambah, dan kami lebih mampu dalam menghadapi ketidakpastian," kata Meng Wanzhou dalam konferensi pers Annual Report Huawei, Senin (28/3/2022).

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkap bahwa pengeluaran untuk R&D Huawei mencapai CNY 142,7 miliar atau Rp 320 triliun pada tahun 2021 atau mewakili 22,4 persen dari total pendapatannya. Artinya, total pengeluaran R&D selama 10 tahun terakhir menjadi lebih dari CNY 845 miliar atau Rp 1.906 triliun.

Pada tahun 2021, bisnis operator Huawei telah menghasilkan pendapatan sebesar CNY 281,5 miliar dan membantu operator di seluruh dunia menerapkan jaringan terkemuka 5G. Hasil pengujian pihak ketiga menemukan bahwa jaringan 5G yang dibangun Huawei untuk para pelanggan di 13 negara, termasuk Swiss, Jerman, Finlandia, Belanda, Korea Selatan, dan Arab Saudi, telah memberikan pengalaman terbaik bagi para pengguna.

Dengan bekerja sama dengan para operator dan mitra, Huawei telah menandatangani lebih dari 3.000 kontrak komersial untuk aplikasi industri 5G. Aplikasi 5G saat ini dapat dilihat telah digunakan untuk komersial skala besar di sektor-sektor seperti manufaktur, pertambangan, pabrik besi & baja,

pelabuhan dan rumah sakit.

Di satu sisi, berkat tren transformasi digital yang berkelanjutan, bisnis perusahaan Huawei juga tumbuh pesat dan menghasilkan pendapatan sebesar CNY 102,4 miliar selama tahun 2021. Menurutnya, pada tahun lalu, Huawei meluncurkan 11 solusi berbasis skenario untuk sektor-sektor utama seperti pemerintahan, transportasi, keuangan, energi, dan manufaktur.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement