Rabu 30 Mar 2022 10:42 WIB

Jelang Ramadhan, Harga Daging Sapi di Kota Bandung Tembus Rp 160 Ribu

Selain daging sapi, harga daging ayam di Kota Bandung juga naik

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Daging sapi (ilustrasi) Harga komoditas daging ayam dan daging sapi di pasar tradisional Cihapit, Kota Bandung mengalami kenaikan signifikan jelang bulan puasa Ramadhan 1433 Hijriah.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Daging sapi (ilustrasi) Harga komoditas daging ayam dan daging sapi di pasar tradisional Cihapit, Kota Bandung mengalami kenaikan signifikan jelang bulan puasa Ramadhan 1433 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Harga komoditas daging ayam dan daging sapi di pasar tradisional Cihapit, Kota Bandung mengalami kenaikan signifikan jelang bulan puasa Ramadhan 1433 Hijriah. Harga daging sapi tembus Rp 160 ribu per kilogram dan harga daging ayam sampai Rp 42 ribu per kilogram.

"Daging sapi naik berturut-turut dari Rp 130 ribu naik menjadi Rp 160 ribu. Kan pekan kemarin Rp 150 ribu sekarang Rp 160 ribu per kilogram," ujar Tono Suhartono pedagang daging sapi di Pasar Cihapit, Kota Bandung, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

Ia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan harga daging sapi. Namun berdasarkan informasi yang diperoleh kenaikan harga disebabkan stok sapi yang jarang.

"Katanya sapinya kurang, jarang," katanya. Namun begitu para pembeli tidak mempermasalahkan kenaikan harga daging sapi sebab mereka membutuhkan komoditas tersebut.

"Pembeli nggak apa-apa, jadi kalau naik menuruti aturan naik," katanya.

Sementara itu, salah seorang pedagang daging ayam Neng mengaku kenaikan harga daging ayam mencapai 50 persen. Ia mengaku tiap jelang Ramadhan kenaikan harga daging ayam selalu naik.

"Dari Rp 38 ribu per kilogram menjadi Rp 42 ribu per kilogram. Udah tradisi (naik) nggak tahu," katanya.

Ia menuturkan para konsumen relatif tidak keberatan dengan kenaikan harga daging ayam tersebut. "Sekarang nggak ada (keluhan) udah biasa," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement