REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dalam survei terbaru menemukan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah terkait penanganan pandemi alami kemerosotan tiga bulan terakhir. Hal itu disampaikan dalam pemaparan temuan survei SMRC bertajuk 'Kondisi Ekonomi-Politik dan Kinerja Pemerintah: Evaluasi Publik Nasional'.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengungkapkan sekitar 62,2 persen responden mengaku cukup atau sangat puas dengan kinerja pemerintah pusat dalam menangani wabah Covid-19. Sementara 35,1 persen responden merasa kurang atau tidak puas sama sekali.
"Publik yang puas pada kinerja pemerintah di bidang ini menurun dari 74,9 persen pada Desember 2021 menjadi 62,2 persen pada Maret 2022. Sementara yang menilai negatif mengalami pertambahan dari 21,9 persen (Desember 2021) menjadi 35,1 persen (Maret 2022)," kata Deni dalam diskusi daring, Rabu (30/3/2022).
Deni menjelaskan penurunan tingkat kepuasan publik ini konsisten dengan perkembangan tingkat infeksi Covid 19 yang mengalami peningkatan. Pada Desember 2021, menurut data Worldometers, jumlah konfirmasi harian Covid 19 di Indonesia sudah sangat rendah, mendekati nol kasus per hari. Tapi sejak Februari dan Maret 2022, angka kasus harian mengalami lonjakan sampai 60 ribu kasus perhari.
Untuk diketahui survei dilakukan melalui wawancara secara tatap muka pada 13 - 20 Maret 2022 terhadap 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.027 atau 84 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.