Kamis 31 Mar 2022 09:51 WIB

Komitmen Semua Pihak Jadi Kunci Tekan Konsumsi Barang Impor

Peningkatan kualitas barang lokal juga penting untuk tekan impor

Aktivitas ekspor impor (ilustrasi). Peningkatan kualitas barang lokal juga penting untuk tekan impor
Foto: bea cukai
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi). Peningkatan kualitas barang lokal juga penting untuk tekan impor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Diperlukan upaya transformasi menyeluruh agar bangga buatan Indonesia tidak sebatas slogan, tetapi menjadi cara kita untuk mewujudkan kedaulatan dan ketahanan negara serta harga diri sebagai bangsa.  

"Era digitalisasi saat ini menciptakan persaingan di pasar yang lebih ketat atas barang dan jasa yang dihasilkan, sehingga diperlukan upaya perbaikan yang menyeluruh agar produksi dalam negeri mampu menjawab permintaan pasar," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat membuka diskusi daring bertema Membumikan Bangga Buatan Indonesia yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (30/3/2022).   

Baca Juga

Menurut Lestari, persaingan ketat antara produk lokal dan impor harus mendorong upaya agar menumbuhkan rasa bangga buatan Indonesia lewat peningkatan kualitas barang dan jasa dalam negeri. 

Karena, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari,  berdasarkan pengamatan Center of Economics and Law Studies (Celios) sejak dulu memang tidak ada perbaikan yang signifikan dari pemerintah tentang pengadaan barang dan jasa di kementerian dan lembaga terkait penggunaan produk dalam negeri.  

Berdasarkan pengamatan Celios, kementerian dan lembaga berdalih produk lokal yang ada tidak sesuai dengan standar yang dibutuhkan.  

Rerie, yang juga anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sangat berharap para pemangku kepentingan mampu menghilangkan gap yang terjadi antara kebutuhan pasar dan  kualitas produk yang diinginkan konsumen.  

Karena sejatinya, tegas Rerie, semangat anak bangsa untuk bangga menggunakan produk dalam negeri merupakan bagian dari upaya membangun ketahanan dan kedaulatan negara serta harga diri bangsa.  

Pelaksana Tugas Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional, Sarwo Edhi, mengungkapkan, lembaganya yang baru berdiri 21 Februari 2022 berfungsi sebagai stabilisator harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat.  

Menurut Sarwo Edhi, sejumlah produk bahan pokok yang saat ini diimpor, disebabkan karena produksi dalam negeri belum mencukupi permintaan di dalam negeri.  

Guru besar ilmu sosiologi pembangunan Universitas Padjadjaran, Muhammad Fadhil Nurdin, menegaskan untuk membumikan bangga terhadap buatan Indonesia harus melalui agenda politik yang jelas  sehingga rasa bangga itu bisa dibangun lewat strategi yang terukur, dalam hal ini peran pemerintah sangat sentral untuk membangkitkan semangat bangga buatan Indonesia. 

Menurut Muhammad Fadhil, harus ada kolaborasi dari para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk membangun rasa bangga buatan Indonesia lewat sejumlah langkah yang didasari riset dan kajian mendalam.   

Sesditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI, IGK Astawa, sependapat untuk mewujudkan bangga buatan Indonesia perlu kolaborasi semua pihak.  

Diakui IGK Astawa, teknologi digital  yang berkembang dewasa ini juga bisa dimanfaatkan oleh produsen lokal untuk mengembangkan diri lewat promosi dan peningkatan kualitas dan desain produk.  

Menurut IGK Astawa, sejumlah upaya bisa dilakukan agar bangga buatan Indonesia membumi antara lain dengan meningkatkan proporsi penggunaan produk dalam negeri pada kementerian dan lembaga, peningkatan kualitas produk dalam negeri agar bisa diterima masyarakat, dan peningkatan kesediaan produsen untuk pakai kandungan lokal yang lebih tinggi.  

Chief Content Officer Vidio.com, Tina Arwin mengungkapkan pada platform streaming yang dikelolanya, konten lokal produk anak bangsa sangat diminati konsumen. 

Bahkan, ungkap Tina, pada Februari 2022 konten lokal tayangan Vidio.com menempati peringkat pertama dari sisi jumlah penonton. 

Musuh utama para kreator konten saat ini, tegas Tina, adalah praktik pembajakan terhadap karya para kreator yang menciptakan kerugian hingga Rp400 miliar per tahun.  

Menanggapi hal itu, anggota Komisi X DPR RI, Ratih Megasari Singkarru, berpendapat untuk meningkatkan rasa bangga buatan Indonesia harus didorong lewat sejumlah kebijakan berdasarkan peta jalan yang kita buat.    

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement