REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perwakilan Dagang Amerika Serikat (AS), Katherine Tai pada Kamis (31/3/2022) belum memutuskan apakah Taiwan akan bergabung dengan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF). Hal ini memicu kritik Senat bahwa, mengecualikan Taiwan dari rencana ekonomi akan menjadi peluang yang terlewatkan.
Taiwan telah menyuarakan keinginannya untuk menjadi anggota IPEF. Kerangka ekonomi ini merupakan salah satu upaya pemerintah Taiwan untuk melawan peningkatan paksaan ekonomi dan militer Beijing, di wilayah tersebut.
Pemerintah mengatakan, IPEF bertujuan untuk menjadi inklusif, tetapi belum secara terbuka merinci rencana keanggotaan apa pun. IPEF bertujuan sebagai kerangka ekonomi fleksibel yang akan menyelaraskan anggota pada keamanan rantai pasokan, infrastruktur, standar tenaga kerja, energi bersih, dan masalah lainnya.
Tai yang berbicara di depan Komite Keuangan Senat, menyebut Taiwan sebagai mitra penting. Tetapi sejauh ini belum ada keputusan terkait keanggotaan Taiwan dalam IPEF.
"Mengenai Taiwan, kami secara umum sedang dalam pembicaraan dengan mereka yang tertarik untuk bergabung dengan kerangka kerja ini. Partisipasi (Taiwan) dalam IPEF masih dalam pertimbangan, dan sejauh yang saya ketahui belum ada keputusan yang dibuat," kata Tai.
Senator Bob Menendez mengatakan, Taiwan adalah mitra strategis dan perdagangan utama yang terkait dengan keamanan ekonomi AS. Dalam surat tertanggal 30 Maret 2022, sebanyak 200 anggota Kongres dari Partai Republik dan Partai Demokrat, mendesak Tai dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo untuk mengundang Taiwan bergabung dengan IPEF.
"Masuknya Taiwan juga akan mengirimkan sinyal yang jelas bahwa Amerika Serikat mendukung sekutu dan mitranya, dan tidak akan diganggu oleh China," kata anggota Kongres dalam suratnya.
Beberapa analis berpendapat, partisipasi Taiwan dalam IPEF akan menimbulkan keraguan di antara negara-negara di kawasan Indo-Pasifik. Mereka khawatir, kerangka ekonomi tersebut akan memicu tindakan dari Beijing.
Menurut dua sumber, pekan lalu Raimondo mengatakan kepada anggota Komite Keuangan Senat bahwa, pemerintah tidak mempertimbangkan inklusi Taiwan saat ini.
"Saya pikir ini berbicara tentang masalah yang lebih luas bahwa agenda perdagangan kami terkadang tidak sesuai dengan agenda kebijakan luar negeri kami," kata salah satu sumber.
Kedutaan de-facto Taiwan di Washington menolak mengomentari pernyataan Raimondo. Tetapi seorang juru bicara mengatakan, Taiwan terus bertukar pandangan dengan AS mengenai IPEF.
"Mengenai IPEF, Taiwan terus bertukar pandangan dengan AS melalui mekanisme dan saluran ekonomi dan perdagangan yang ada," ujar juru bicara itu.
Taiwan tidak memiliki hubungan formal dengan Amerika Serikat. Taiwan adalah salah satu negara demokrasi dan ekonomi paling dinamis di Asia. Taiwan merupakan produsen semikonduktor dominan yang penting bagi rantai pasokan global.