Jumat 01 Apr 2022 10:57 WIB

Shanghai Perpanjang Lockdown Kota

China mengunci 26 juta penduduk Shanghai hauntuk hentikan penyebaran Covid-19.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Seorang pengantar barang melewati penghalang yang dipasang untuk mengunci sebuah komunitas di Shanghai, Cina, Rabu, 30 Maret 2022. Shanghai memperpanjang kebijakan lockdown atau karantina wilayah di timur dan barat wilayahnya, Kamis (31/3) waktu setempat.
Foto: AP/Chen Si
Seorang pengantar barang melewati penghalang yang dipasang untuk mengunci sebuah komunitas di Shanghai, Cina, Rabu, 30 Maret 2022. Shanghai memperpanjang kebijakan lockdown atau karantina wilayah di timur dan barat wilayahnya, Kamis (31/3) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pusat komersial China, Shanghai memperpanjang kebijakan lockdown atau karantina wilayah di timur dan barat wilayahnya, Kamis (31/3) waktu setempat. Pemerintah China mengunci 26 juta penduduk untuk menghentikan penyebaran Covid-19, bahkan ketika angka resmi menempatkan kasus lokal turun untuk hari kedua berturut-turut.

Panduan resmi baru menunjukkan penduduk diminta untuk tetap berasa di dalam rumah kecuali ada kebutuhan mendesak. Hal ini diperlukan untuk mengendalikan wabah.

Baca Juga

Warga Shanghai diperintahkan untuk tidak melewati depan pintu rumah mereka bahkan untuk membuang sampah atau mengajak anjing mereka jalan-jalan. Transportasi umum di sebagian besar kota telah ditangguhkan, sementara bisnis yang dianggap tidak penting, seperti restoran dan pusat perbelanjaan, juga harus ditutup.

Lockdown yang dirancang untuk menghentikan wabah varian Omicron yang sangat menular ini dimulai pada Senin pekan ini dan semula akan berlangsung total 10 hari terakhir.  Daerah timur Sungai Huangpu Shanghai akan ditutup selama lima hari, sebelum dibuka kembali ketika distrik barat memulai penutupan lima hari.

Namun pemerintah kota mengatakan akan mencabut pembatasan di timur Shanghai secara bertahap.  Ini berarti sebagian besar distrik kini berada di bawah penguncian yang mencakup menara perkantoran di distrik Lujiazui, China untuk Wall Street, dan pabrik-pabrik termasuk usaha patungan Volkswagen dengan SAIC Motor dan pembuat mobil AS Tesla.

Wabah China terbilang kecil menurut standar global. Tetapi Shanghai sekarang menyumbang tiga dari setiap empat kasus tanpa gejala lokal di seluruh negeri. 

Kota pusat keuangan China itu telah muncul sebagai tempat uji untuk penanganan COvid oleh pemerintah nasional. Ini termasuk dalam pendekatan "pembersihan dinamis" yang bertujuan untuk menguji, melacak, dan mengkarantina secara terpusat semua yang kasus positif.  

Pihak berwenang mengatakan pada Jumat (1/4/2022) penghitungan infeksi harian kota itu berkurang untuk hari kedua berturut-turut: melaporkan 4.144 kasus asimtomatik baru yang ditularkan secara lokal dan 358 kasus bergejala untuk Kamis, dibandingkan angka yang sesuai 5.298 dan 355 pada sebelumnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement