Jumat 01 Apr 2022 19:20 WIB

PGN Pakai CNG Untuk Dongkrak Wisata di Bali

PGN lakukan uji coba CNG Crade untuk suplasi gas industri perhotelan Bali

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dengan pengelolaan infrastruktur gas bumi sebesar 97 persen, PGN mempersiapkan infrastruktur gas bumi di wilayah barat dengan dominan infrastruktur pipa dan wilayah timur dengan infrastruktur nonpipa yang dapat melayani gas bumi baik dalam bentuk gas pipa, Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquified Natural Gas (LNG).Subholding Gas Pertamina, melalui afiliasinya PT Pertagas Niaga melakukan upaya penyediaan gas alam untuk menjamin ketersediaan energi bersih di Provinsi Bali yang ditandai dengan uji coba CNG, bertempat di Terminal Mengwi, Badung, Bali.
Foto: PGN
Dengan pengelolaan infrastruktur gas bumi sebesar 97 persen, PGN mempersiapkan infrastruktur gas bumi di wilayah barat dengan dominan infrastruktur pipa dan wilayah timur dengan infrastruktur nonpipa yang dapat melayani gas bumi baik dalam bentuk gas pipa, Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquified Natural Gas (LNG).Subholding Gas Pertamina, melalui afiliasinya PT Pertagas Niaga melakukan upaya penyediaan gas alam untuk menjamin ketersediaan energi bersih di Provinsi Bali yang ditandai dengan uji coba CNG, bertempat di Terminal Mengwi, Badung, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pariwisata di Bali menunjukkan geliat pemulihan seiring dengan membaiknya kondisi penanganan Covid-19 di Indonesia. Guna mendukung hal tersebut, Subholding Gas Pertamina, melalui afiliasinya PT Pertagas Niaga melakukan upaya penyediaan gas alam untuk menjamin ketersediaan energi bersih di Provinsi Bali yang ditandai dengan uji coba CNG, bertempat di Terminal Mengwi, Badung, Bali.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Gas, Agung Indri dan President Direktur PT Pertagas Niaga, Aminuddin bersama Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah 12, Muiz Tohir melakukan uji coba pemanfaatan Compressed Natural Gas atau CNG. Uji coba dilakukan dengan pengisian CNG dari Mobile Refueling Unit (MRU) ke CNG Cradle yang nantinya akan digunakan untuk mensuplai gas salah satunya bagi industri perhotelan di Bali.

Suplai CNG perdana di Provinsi Bali disuplai oleh gas dari Jawa Timur yang diangkut oleh PT Patra Logistik. Sesampainya di Terminal Mengwi, Badung, Bali CNG ini kemudian akan dipindahkan ke Fasilitas MRU. MRU inilah nantinya yang akan mengisi CNG dengan kemasan yang lebih kecil yakni berupa CNG Cradle.

“Dengan CNG Cradle yang sifatnya lebih ringkas dan mobile, kami targetkan ini akan diminati oleh industri di Bali khususnya industri hotel, restoran, kafe atau laundry,” jelas Aminuddin, Jumat (1/4).

Pada hari yang sama juga diadakan pertemuan calon konsumen potensial di Hotel The Trans Resort, Bali yang menjadi hotel pilot project penggunan CNG ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Bali, I Wayan Adi Arnawa bersama 150 konsumen yang hadir berasal dari kalangan industri, rumah sakit, hotel, restoran dan kafe. Masuknya CNG perdana ke Bali ini disambut baik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung karena memberikan alternatif energi ramah lingkungan.

“Pariwisata Bali saatnya bukan lagi menjual keindahan saja namun juga mulai beranjak pada kesadaran memanfaatkan energi bersih. Ini akan memberi poin lebih,” jelas I Wayan Adi Arnawa.

Pernyataan tersebut diamini oleh pihak The Trans Hotel Bali selaku hotel pilot project yang menggunakan CNG. “Kami senang dan bangga ambil peran dalam langkah dalam pemanfaatan energi ramah lingkungan Penggunaan CNG ini adalah terobosan, kami juga berharap bisa melakukan penghematan kurang lebih 15 persen,” jelas GM The Trans Hotel Bali, Alexander Jovanovich.

Amin juga menjelaskan bahwa CNG memiliki kelebihan dari aspek keamanan maupun harga yang ekonomis. CNG adalah gas alam yang dikompresi dengan tekanan hingga 250 bar dan selanjutnya disimpan di bejana tekan agar mudah didistribusikan. CNG selama ini diutamakan untuk memenuhi kebutuhan gas bagi industri yang wilayahnya belum tersambung oleh pipa gas. Selain untuk kebutuhan tersebut, CNG juga dimanfaatkan bagi Bahan Bakar Gas sektor transportasi.

Sementara itu, fasilitas term loan bagi PT Baja Titian Utama memiliki jangka waktu 12 tahun. Adapun keseluruhan proyek pembangunan 37 jembatan di Pulau Jawa yang tersebar di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur diperkirakan rampung dalam dua tahun.

Dalam kesempatan tersebut, Bank Mandiri juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait penyediaan dan pemanfaatan jasa layanan perbankan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sepanjang 2021, Bank Mandiri telah menyalurkan dukungan pembiayaan ke sektor konstruksi infrastruktur dengan outstanding sebesar Rp 57,1 triliun. Jumlah tersebut meningkat 12 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement