REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Komandan Pasukan Keamanan Umrah, Mayjen Muhammad Al-Bassami, mengatakan pemakaian masker di area Masjidil Haram akan ditegakkan secara ketat. Menurut Al-Bassami, pihaknya telah berintegrasi dengan semua mitra untuk memastikan musim umrah yang sukses selama bulan suci Ramadhan.
“Semua rencana yang dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir telah dipelajari dan dievaluasi terkait dengan pelaksanaan rencana umroh selama Ramadhan,” katanya saat berbicara pada konferensi pers komandan pasukan keamanan umroh di Makkah.
Al-Bassami mengatakan bahwa mataf (area melingkar di sekitar Ka'bah Suci) dan lantai dasar Masjidil Haram akan dialokasikan untuk jemaah umrah. Pintu gerbang Raja Abdulaziz, Raja Fahd, Umrah dan Al-Salam, dan pintu masuk Al-Marwah juga disisihkan untuk masuknya jamaah umroh.
Ditegaskannya, syarat bagi jamaah umroh yang harus memiliki izin untuk menunaikan ibadah tersebut bertujuan untuk mengatur pengelolaan jamaah, sedangkan yang datang untuk menunaikan salat bisa masuk tanpa izin.
Rencana Ramadhan pasukan keamanan mencakup berbagai aspek termasuk keamanan, ketertiban umum, manajemen kerumunan, pengaturan lalu lintas, penyediaan layanan kemanusiaan, pemberdayaan dan dukungan lembaga keamanan dan layanan pendukung lainnya.
Dia menekankan bahwa mengenakan masker di kawasan Haram pusat bertujuan untuk menjaga kesehatan jamaah dan sejalan dengan instruksi yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan.
Al-Bassami mengatakan akan ada bagian di Area Ekspansi Saudi Ketiga untuk memfasilitasi pergerakan jamaah setelah menyelesaikan umroh dari Marwah ke sisi barat Masjidil Haram Shobaika, dan sisi selatan Jabal Omar dan Jalan Ibrahim Al-Khalil.
Dilansir dari Saudi Gazette, Sabtu (2/4/2022), dalam konferensi pers, asisten komandan Pasukan Keamanan Umrah untuk urusan lalu lintas, Mayjen Salman Al-Jomai, mengatakan bahwa lima titik pemeriksaan dan kontrol telah diatur untuk menerima pengunjung dan peziarah di pintu masuk ke Makkah, dan kendaraan yang tidak sah akan dikirim kembali.
Di pihaknya, Mayor Jenderal Ali Al-Qahtani, asisten komandan Pasukan Keamanan Umrah untuk patroli keamanan, menekankan bahwa pengemis akan ditangkap jika berada di Dua Masjid Suci, tanpa berpuas diri, dan prosedur hukum yang ketat akan diambil.
“Tiim patroli akan memantau kepatuhan penggunaan masker oleh umat selama waktu sholat di Dua Masjid Suci, dan perangkat pintar akan digunakan untuk memfasilitasi masuknya jamaah,” kata Al-Qahtani.