REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Polhukam Mahfud MD heran ada orang yang mengharamkan wayang. Padahal, kata dia, wayang dulunya digunakan Sunan Kalijaga sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
"Kayak Sunan Kalijaga itu berdakwah dengan wayang. Dia 'wah orang Jawa ini kalau diislamkan ga bisa kalau diceramahi, ajak nonton wayang. Sunan Kalijaga yang dalang. Sunan Kalijaga kalau dalang itu dari malam sampai jam tujuh pagi. Nanti setengah lima Subuh pamit," kata Mahfud kala mengisi ceramah di Masjid Kampus UGM, Kabupaten Sleman pada akhir pekan lalu.
Mahfud mengingatkan, Islam bisa diterima di Indonesia, khususnya penduduk Pulau Jawa berkat pendekatan dakwah budaya. Kesuksesan dakwah Islam itu salah satunya melalui metode Sunan Kalijaga yang mencoba menyebarkan ajaran agama lewat pertunjukan wayang.
"Indonesia dulunya belantara bukan Islam ya Hindu, ya Buddha, ya Kejawen. Tapi sekarang 87 persen Islam. Karena melakukan adaptasi terhadap budaya-budaya yang tumbuh," kata mantan menteri pertahanan tersebut.
Mahfud pun menjelaskan cara Sunan Kalijaga berdakwah dengan menjadi dalang langsung yang ditonton masyarakat. Uniknya, pertunjukan wayang yang berlangsung mulai malam sampai pagi hari, harus terhenti ketika waktu Subuh. Menurut Mahfud, Sunan Kalijogo selalu pamit untuk menunaikan sholat di tengah asyiknya menjadi dalang. Lama-lama hal itu membuat penasaran warga yang menonton wayang.
"Saudara-saudara sebentar ya saya mau sholat dulu. Enggeh Kanjeng Sunan, nanti setengah jam lagi balik. Dalang lagi besok pamit lagi sampai sesudah berhari-hari orang itu tanya Kanjeng Sunan 'sholat niku nopo? Sholat itu apa?' Kok kamu setiap dalang sedang asyik ndalang. Oo sholat itu menghadap Maha Agung," ujar Mahfud menirukan dialog Sunan Kalijogo saat berdakwah Islam kala itu.
"Besoknya, 'bolehkah Sunan saya ikut (sholat)?' Boleh. Mulai ikut-mulai ikut itu sampai orang akhirnya masuk Islam dengan cara itu. Masak orang berdalang mau diharamkan?" ujar Mahfud.
Belajar dari sejarah, kata Mahfud, adaptasi budaya Islam itu bisa dilakukan dengan cara tepat. Dia menyebut, Islam bisa diterima di Indonesia karena bisa menyatu dengan kebudayaan. "Saya sering mengatakan mungkin istilah yang lebih tepat kalau kita berdakwah itu adalah mengindonesiakan Islam, bukan mengislamkan Indonesia. Mengindonesiakan karena adat budaya itu diterima Islam," ucap Mahfud.
Baca: Akun Instagram Greenpeace Dipenuhi Komentar Amarah Usai Blokade Kapal Pertamina