Selasa 12 Apr 2022 22:23 WIB

Berkunjung ke PB HMI, Dubes Rusia Beberkan Kedekatan Rusia-Indonesia

Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, berkunjung ke PB HMI

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, berkunjung ke PB HMI, Senin (11/4/2022). Dubes menyatakan kedekatan Rusia dengan Indonesia sejak waktu yang lama.
Foto: Dok Istimewa
Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, berkunjung ke PB HMI, Senin (11/4/2022). Dubes menyatakan kedekatan Rusia dengan Indonesia sejak waktu yang lama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam  (PB HMI) menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, pada Senin (11/4/2022) di Sekretariat PB HMI, Jl Sultan Agung No 25 A Guntur, Jakarta Selatan.  

Hadir dalam kunjungan ini Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama dan Ketua Bidang Geostrategi dan Hubungan Internasional PB HMI Tri Alvian Machwana serta fungsionaris PB HMI. 

Baca Juga

Acara yang diselenggarakan Bidang Geostrategi dan Hubungan Internasional ini dibalut dengan diskusi bertajuk Ambassadors Talks yang membahas hubungan bilateral Indonesia-Rusia, masyarakat Muslim di Rusia hingga konflik Rusia-Ukraina. 

"Hubungan Indonesia-Rusia sangat dekat pada era Presiden Soekarno, namun mengalami penurunan pada era Presiden Soeharto karena sentimen anti-komunis dan dalam beberapa dekade terakhir hubungan Indonesia-Rusia semakin baik," terang Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva. 

Menurut Vorobieva, simbol persahabatan Indonesia dan Rusia dibuktikan dengan beberapa simbol seperti lagu Rayuan Pulau Kelapa yang dipilih sebagai soundtrack film tentang  Indonesia di Rusia, Gelora Bung Karno, Tugu Tani, dan Patung Yuri Gagarin. 

"Saat ini, Rusia melalukan investasi di Indonesia seperti proyek investasi dengan Pertamina, joint project di sektor infrastruktur IT (Maxim Taxi) dan yang terbaru adalah investasi di pembangunan Ibu Kota Negara (IKN Nusantara) yang baru," jelasnya. 

"Di sektor pendidikan, Rusia menyediakan beasiswa untuk Indonesia sebanyak 251 pelajar atau mahasiswa setiap tahunnya," tambahnya. 

Terkait dengan kondisi Muslim di Rusia, Vorobieva menjelaskan bahwa Muslim di Rusia berjumlah sebanyak 10 persen dari total populasi penduduk Rusia, di mana sembilan wilayah di Rusia berpenduduk mayoritas Muslim. 

"Tradisi Islam di Rusia itu seperti halnya Islam di Indonesia yang moderat dan toleran. Karena, Muslim di Rusia merupakan bagian dari masyarakat Rusia yang sedari awal sudah ada," ujarnya. 

Konflik Rusia-Ukraina juga menjadi pembahasan dalam diskusi Ambassadors Talks ini. "Selama ratusan tahun, kita adalah negara yang sama, bahkan separuh populasi Ukraina beretnis Rusia. Kita tidak ingin menyerang Ukraina. Ini bukan tentang Ukraina. Sayangnya, Ukraina adalah korban dari kebijakan Barat dan Amerika Serikat," jelasnya. 

Merespons hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Raihan Ariatama, menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva di Sekretariat PB HMI. 

"Hubungan persahabatan Indonesia dan Rusia sudah terjalin dalam waktu yang lama. Semoga hubungan ini tetap terjalin semakin baik ke depannya," ungkap Raihan. 

Raihan mendukung agar kedua pihak mampu segera mencapai traktat mutualisme yang saling menguntungkan antara Rusia dan Ukraina. "Kesepakatan damai dapat tercapai sehingga mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina," paparnya.     

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement