Kamis 14 Apr 2022 04:58 WIB

Makin Banyak Profesi dan Kompetensi Baru Ekonomi Digital

VENTENY yakini permintaan tenaga kerja di bidang ekonomi digital

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Group Chief Operating Officer VENTENY Damar Raditya (VENTENY)
Group Chief Operating Officer VENTENY Damar Raditya (VENTENY)

Perusahaan teknologi pencipta inovasi employee super-app, VENTENY (PT VENTENY Fortuna International) meyakini permintaan pasar tenaga kerja di bidang ekonomi digital akan semakin meningkat, dibarengi dengan kompetensi baru yang dianggap relevan dengan kebutuhan industri.

Ekonomi digital di Indonesia terus berkembang, setidaknya tercatat 1,2 juta pekerja yang menopang industri ini di tahun 2021.  

Baca Juga: Resmi Tunjuk Workday, Binus Grup Akan Transformasi Digital dengan Penerapan Teknologi Cloud

Menurut Group Chief Operating Officer VENTENY Damar Raditya, karyawan perlu memperbarui kompetensi non-teknis atau soft skill yang bersinergi dengan budaya kerja dan perkembangan teknologi modern.

Sebab, latar belakang pendidikan tidak lagi menjadi satu-satunya kriteria penilaian utama di mata perusahaan.

Baca Juga: Gunakan Teknologi Agar Bermanfaat Langkah Menjadi Pahlawan di Era Digital

VENTENY membagikan setidaknya tiga kompetensi penting di masa depan, yaitu ketahanan diri dan kemampuan mengelola stress (resilience and stress tolerance), memecahkan masalah kompleks (complex problem solving), dan dan pembelajaran aktif (active learning).

Sayangnya, banyak perusahaan yang belum mampu memanfaatkan potensi ini dengan baik, berbagai faktor seperti ketidakmampuan memberikan pelatihan terhadap karyawan, sulit mendapatkan akses teknologi yang memadai, dan SDM yang terbatas masih menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh banyak perusahaan.

"Perusahaan yang mau berinvestasi pada karyawan, tidak hanya pada core skill individu saja, namun juga pembentukan mindset dan mentalitas merupakan sebuah langkah progresif dalam mengupayakan employee happiness. Kami yakin dengan pelatihan profesional yang mudah diakses, terintegrasi, dan berkualitas mampu menjawab tantangan profesi baru di era ekonomi digital," ujar Damar, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (14/4/2022).

Saat ini VENTENY sedang mengembangkan Learning Management System (LMS) untuk fitur V-Academy, sebagai upaya untuk memperkuat layanan agar semakin pragmatis bagi pengguna.

Baca Juga: Optimalkan Digitalisasi & Inovasi, Astra Life Catat Pertumbuhan Premi Bruto 50% Jadi Rp5,7 Triliun

LMS akan dilengkapi oleh silabus materi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan karir setiap karyawan, di mana, karyawan tidak hanya mampu memahami indikator dan output dari setiap materi pelatihan yang berkualitas, tetapi juga memperoleh sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh VENTENY. Sertifikat ini tentunya bermanfaat sebagai kredensial di pasar tenaga kerja.

Konsep employee super-app VENTENY yang mengintegrasikan layanan finansial, edukasi, lifestyle, hingga proteksi menuai respon positif dari masyarakat Indonesia. Sepanjang November 2021 hingga Maret 2022, pertumbuhan user download aplikasi VENTENY mencapai 500% dengan kurang lebih 80% transaksi dihasilkan.

Baca Juga: Rajawali Media Gelar Digital Art Gallery 2022 Pertama di Indonesia Gunakan Media LED

VENTENY juga memperkuat ekosistem layanan dengan menggandeng sejumlah strategic partner dari kalangan fintech, lembaga pelatihan, dan asuransi, serta tak ketinggalan local merchant. Dalam waktu dekat, VENTENY akan mengumumkan kerja sama tersebut kepada publik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement