REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pesona Bali dengan ragam keindahan serta kearifan lokal yang dimilikinya menjadi kekuatan dari cerita film Tutuge. Film yang disutradara Virlanwana Langgong ini secara resmi juga tayang di bioskop nasional mulai Kamis (14/4).
“Kami optimistis film ini bisa menjadi tontonan yang menghibur para penikmat film nasional. Film horor itu punya pasarnya yang kuat, lalu ditambah juga beberapa penghargaan internasional, itulah yang membuat kami yakin,” kata eksekutif produser Tommy Indratama, di Jakarta.
Tommy mengungkapkan penghargaan yang telah didapat Tutuge ini berasal dari delapan festival film internasional. Di antaranya menyabet penghargaan sebagai film horor terbaik serta sinematografi terbaik dari Asian Film Awards Academy atau AFA Academy 2021 di Filipina.
Penghargaan lainnya didapat juga dari Hollywood International Golden Age (HIGA) sebagai best international feature film serta film horor terbaik dari Andromeda Film Festival ke-7. Selain itu, Tutuge juga terpilih sebagai finalis Golden Harvest Film Festival di Tokyo, Jepang, pada 2021.
"Penantian untuk produksi film ini cukup lama bagi kami. Tapi kami merasa sangat puas dengan hasilnya. Harapan saya, film ini memberikan warna baru bagi industri perfilman nasional," kata Tommy bersama bendera rumah produksinya Sin3rgi.
Virlan, demikian sapaan akrab Virlanwana, menceritakan alasannya menjadikan Bali sebagai lokasi dan sumber inspirasi dari cerita film ini. “Film ini secara khusus mengangkat cerita dari salah satu kearifan lokal yang ada di Bali. Film ini menjadi medium untuk menyampaikan banyak pesan moral, mulai dari pengampunan, penemuan jati diri dan penebusan perilaku yang kita kemas dengan keindahan budaya Bali,” tuturnya.
Dalam film ini, Virlan memilih Rania Putri Sari sebagai pemeran utama yang memerankan tokoh Ameera Janus. Rania sebelumnya sudah pernah membintangi Surat Cinta Untuk Kartini, Anak Garuda, Bumi Itu Bulat dan Namamu Kata Pertamaku.
Pemeran lainnya dalam film Tutuge ada juga Imelda Therrine, Rizky Hanggono, dan Ismi Melinda. Selain sineas nasional, film ini juga mengajak para pemeran dari Bali, yaitu Langlang Buana, Komang Suendra, Nina Tutachi, dan Made Devi Ranita Ningtara.
Sementara itu Imelda Therinne membagi cerita perihal tantangannya bermain di film Tutuge ini. Selain berakting, dia dituntut untuk bisa menari di film yang banyak mengangkat budaya Bali ini.
Ia pun mengaku karakter Laras yang diperankannya di film ini sebagai momen keluar dari zona nyamannya.
"Senang sekali bisa terlibat di film ini. Lumayan sih karena keluar dari zona nyaman karena aku bisa eksplorasi kemampuan akting aku. Di sini aku memerankan Laras, aku menderita sebuah penderitaan, itu apa? Penonton enggak tahu kenapa ini perempuan," kata Imelda Therinne.