Jumat 15 Apr 2022 13:19 WIB

Vaksin Booster Ditargetkan Capai 50 Persen Sebelum Lebaran 

Polri menyiapkan pos pengamanan, pos pelayanan terpadu, dan gerai vaksinasi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot E Pramono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan pos pengamanan, pos pelayanan terpadu, dan gerai vaksinasi di titik keramaian dan kerawanan.
Foto: Dok BTN
Ilustrasi. Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot E Pramono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan pos pengamanan, pos pelayanan terpadu, dan gerai vaksinasi di titik keramaian dan kerawanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot E Pramono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan pos pengamanan, pos pelayanan terpadu, dan gerai vaksinasi di titik keramaian dan kerawanan. Ditargetkan, satu pekan sebelum lebaran vaksinasi booster sudah mencapai 50 persen di wilayah Jabodetabek. 

“Dengan menurunkan 144.392 personel, kita juga akan melakukan cipta kondisi sebelum dan sesudah operasi ketupat terhadap gangguan keamanan yang mungkin muncul dan melakukan percepatan vaksinasi,” ujar Gatot dalam siaran pers, Jumat (15/4/2022). 

Baca Juga

Gatot menyampaikan, untuk percepatan vaksinasi untuk wilayah Jabodetabek, diharapkan satu pekan sebelum lebaran vaksinasi booster sudah mencapai 50 persen. Kemudian untuk daerah tujuan mudik yang kebanyakan ke daerah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta ditargetkan booster sudah mencapai 30 persen. 

“Percepatan vaksinasi ini kita lakukan bersama-sama dari Kementerian Kesehatan, Satgas, teman-teman TNI dan stakeholder terkait lainnya. Harapan kita tentunya ketika masyarakat nanti pulang ke kampungnya dan kembali tidak ada lonjakan Covid-19,” kata dia. 

Dalam mengantisipasi kemacetan lalu lintas, pihaknya akan melakukan rekayasa manajemen lalin dengan contra flow dan one way maupun ganjil genap yang disesuaikan dengan situasi di lapangan. “Di samping kami juga memindahkan jalur utama ke alternatif untuk menghindari kemacetan,” kata dia. 

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menerangkan, ketersediaan bahan pokok yang dipantau Kemendag dan Badan Pangan Nasional terpantau cukup dan aman. Bahan pokok seperti gula masih stabil di harga Rp 14.700, menurun dibanding pekan lalu. Harga daging sapi naik Rp 700 rupiah atau 0,53 persen dibanding pekan lalu. 

“Tetapi barang hortikultura seperti cabai merah, cabai merah keriting, cabai rawit merah sudah turun lebih dari 15 persen begitu juga dengan bawang terjadi penurunan. Dan yang naik sedikit adalah kedelai di harga Rp 100 dibanding minggu lalu,” jelas Lutfi. 

Lebih lanjut, suplai distribusi BBM dan LPG selama Ramadhan dan lebaran juga dijamin aman. Dari total prediksi 85,5 juta pemudik, 61,8 persen akan menggunakan mobil pribadi, motor dan bus, dan yang lainnya angkutan laut dan udara. 

“Dengan demikian kami bisa memprediksi peningkatan dari kebutuhan gasoline dan gasoil. Peningkatan tertinggi arus mudik diperkirakan sampai 29 persen, kemudian ada arus libur wisata sampai 36 persen dan arus balik 22 persen,” jelas Dirut Pertamina, Nicke Widyawati. 

Nicke mengatakan, pihaknya telah menyiapkan suplai dan distribusi tambahan untuk infrastruktur armada. Sebanyak 230 unit motor akan menjual BBM ke kendaraan yang terjebak kemacetan baik di tol maupun luar tol. 

“Kami juga menyiapkan SPBU Temporary yang tempatkan di rest area yang belum ada SPBU dan di lokasi titik kemacetan untuk mengurai antrian. Serta ada 50 unit dan 149 unit truk BBM untuk menambah distribusi dan suplai yang ada,” jelasnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement