REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival musik Coachella di California, Amerika Serikat, resmi dimulai pada Jumat hingga Ahad (15-17 April) untuk pertama kalinya sejak 2019. Acara musik yang berlangsung tahun ini menampilkan Billie Eilish, Harry Styles, dan The Weeknd dengan bintang EDM Swedish House Mafia sebagai penampil utama (headliner) festival.
Pada 2020, Coachella dibatalkan karena pandemi Covid-19 mulai mewabah di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat yang kasus positifnya meningkat signifikan. Selama itu, sempat terjadi pembatalan, perombakan jajaran penampil, hingga penjadwalan ulang, termasuk untuk Coachella 2021.
Saat kembali setelah jeda tiga tahun, Coachella dianggap sebagai pelopor untuk industri musik megah yang masih bertahan setelah kemunduran akibat pandemi yang terus-menerus. Setelah festival skala besar lainnya, termasuk Lollapalooza, tahun lalu memerlukan bukti vaksinasi atau hasil negatif Covid-19, Coachella mengumumkan tidak akan memerlukan tindakan mitigasi seperti itu, termasuk masker atau menjaga jarak.
Coachella diadakan sebagian besar di luar (outdoor), menyambut sekitar 125 ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri, yang juga meramaikan penginapan dan destinasi lainnya di sekitar festival. Namun, Coachella memastikan tetap peduli akan kesehatan pengunjung.
Festival akan menyediakan dua lokasi tes Covid-19 di area penyelenggaraan. Perwakilan Informasi Publik Senior untuk Departemen Kesehatan Masyarakat Riverside County, Jose Arballo, mengatakan juga akan ada fasilitas tes Covid-19 yang didukung di dekat tempat Coachella berlangsung.
"Setiap kali Anda memiliki sekelompok besar orang yang berkumpul di tempat umum, ada beberapa masalah di sana, tetapi kami berharap lebih banyak orang akan divaksinasi ... dan lebih banyak orang akan memakai masker," katanya kepada AFP.