Senin 18 Apr 2022 06:29 WIB

Pemerintah Pastikan Kesiapan Ruas Jalan untuk Mudik 2022

Kementerian PUPR memastikan H-10 menjelang Lebaran tidak ada kegiatan konstruksi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakan, beberapa titik di sekitar jalan nasional dari Pejagan sampai Prupuk Jawa Tengah terpantau sudah cukup bagus karena sebelumnya terjadi kerusakan jalan.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengatakan, beberapa titik di sekitar jalan nasional dari Pejagan sampai Prupuk Jawa Tengah terpantau sudah cukup bagus karena sebelumnya terjadi kerusakan jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan kesiapan tuas jalan di Jawa Barat dan Jawan Tengah untuk mudik Lebaran Idul Fitri 2022. Sejumlah titik mulai dari pintu masuk dan keluar tol, rest area, pasar pom bensin, dan lokasi yang masih mengalami pengerjaan konstruksi diproyeksikan menjadi titik rawan kemacetan. 

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhun Budi Setiyadi mengatakan, dalam pantauannya dari Purwokerto menuju Jakarta pada Ahad (17/4/2022) melaporkan sejumlah titik yang berpotensi mengalami kemacetan akibat adanya perbaikan sudah terlihat cukup baik. “Diharapkan pada H-10 sebelum Lebaran sudah siap digunakan para pemudik,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (17/4/2022). 

Baca Juga

Dari hasil peantauannya, Budi mengatakan, beberapa titik di sekitar jalan nasional dari Pejagan sampai Prupuk Jawa Tengah terpantau sudah cukup bagus karena sebelumnya terjadi kerusakan jalan. Budi juga melintasi Jembatan Kretek-Bumiayu yang sedang dibersihkan water bariernya. 

“Mengingat Kementerian PUPR telah memastikan H-10 menjelang Lebaran tidak ada kegiatan konstruksi," tutur Budi. 

Budi mengingatkan pemerintah daerah dapat mengantisipasi aktivitas pasar tradisional yang terletak tepat di sisi jalur utama Pantura. Lokasi tersebut dikhawatirkan menjadi pusat kemacetan. 

Terlebih, di jalur Pantura Cirebon terdapat enam pasar tradisional  yang dikhawatirkan rawan kemacetan. Lokasi tersebut yakni Pasar Sandang Tegal Gubuk, Pasar Darurat Pasalaran, Pasar Mundu, Pasar Gebang, Pasar Kue Weru, dan Pasar Minggu Palimanan.

Budi mengatakan, aktivitas para pedagang dan pembeli di pasar tradisional tersebut tidak jarang hingga ke bahu jalan. Akibatnya, kata dia, dapat berpotensi menghambat pergerakan laju kendaraan arus mudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan juga sebaliknya.

"Oleh karena itu, saya juga mengimbau kepada Pemerintah Daerah terkait untuk menyiapkan skema yang tepat dalam mengantisipasi rawan kemacetan ini agar perjalanan para pemudik dapat terjamin aman dan lancar," jelas Budi. 

Budi menilai, jalur Pantura merupakan salah satu jalur alternatif yang sering digunakan pemudik untuk pulang ke kampung halaman. Menjelang Lebaran 1443 Hijriah ini, kondisi lalu lintas di ruas tol Cirebon ke arah Cikampek terpantau ramai lancar.

Untuk itu, Budi meminta masyarakat perlu mengatur waktu perjalanan agar tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas akibat melakukan perjalanan di waktu yang bersamaan. Masyarakat dapat mengatur waktu perjalanan saat Hari Raya Idul Fitri.

“Perlu diantisipasi bersama bagi masyarakat yang akan bepergian dapat mengatur waktu perjalanan misalnya tidak pergi serentak pada saat puncak arus mudik yakni tanggal 28 April 2022, mungkin bisa diatur sebelum tanggal tersebut,” ucap Budi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement