REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina menyatakan, kasus Covid-19 di Kota Pahlawan terus mengalami penurunan. Bahkan, kata Nanik jika dibandingkan antara catatan kasus pada pekan kedua Maret dengan pekan kedua April 2022, angka penurunannya sangat signifikan.
Nanik menjelaskan, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Surabaya pada pekan kedua Maret 2022 berada di angka 53.93 persen per 100 ribu penduduk. Pada pekan kedua April 2022 turun menjadi 6.76 per 100 ribu penduduk. Kemudian angka rawat inap RS turun dari 7.41 persen per 100 ribu penduduk, menjadi 2.29 persen per 100 ribu penduduk.
"Serta, angka positif rate turun dari 8.36 persen menjadi 1.24 persen,” kata Nanik di Surabaya, Selasa (18/4/2022).
Selain itu, kata Nanik, mulai 6 hingga 12 April 2022, penambahan kasus harian Covid-19 di Surabaya berada di bawah angka 50 orang per hari. Penyebab terjadinya penurunan kasus Covid-19, kata Nanik, adalah capaian vaksinasi yang cukup baik, sehingga membentuk kekebalan tubuh masyarakat terhadap Covid-19.
“Hal ini efektif untuk menurunkan penularan Covid-19 di masyarakat, dengan terus dilakukan dievaluasi setiap dua pekan serta melakukan pengawasan Prokes untuk memastikan kedisiplinan masyarakat,” ujarnya.
Nanik mengatakan, upaya yang juga dilakukan untuk menurunkan penularan Covid-19 adalah dengan melaksanakan pengawasan aktif secara berkala. Khususnya pada populasi tertentu seperti tempat kerja, sekolah, hotel, dan mall setiap bulan. Pihaknya juga melaksanakan assessment dan mitigasi terhadap tempat-tempat umum, pelaksanaan perayaan atau acara yang melibatkan peran Satgas Covid-19.
“Serta, tetap mengoptimalkan peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo dalam melakukan pengendalian kasus Covid-19. Hasilnya, per 12 April 2022 tidak ada lagu pasien Covid-19 yang dirawat di Asrama Haji," kata dia.