Rabu 20 Apr 2022 00:40 WIB

BI Bali Ajak Pemkot Denpasar Intensifkan Pemantauan Stok Pangan

BI Bali menyatakan, risiko inflasi ke depan lebih tinggi.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang memikul karung berisi beras di toko (ilustrasi). Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali mengajak Pemerintah Kota Denpasar untuk lebih mengintensifkan pemantauan harga dan stok komoditas pangan.
Foto: Antara/Ampelsa
Pedagang memikul karung berisi beras di toko (ilustrasi). Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali mengajak Pemerintah Kota Denpasar untuk lebih mengintensifkan pemantauan harga dan stok komoditas pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali mengajak Pemerintah Kota Denpasar untuk lebih mengintensifkan pemantauan harga dan stok komoditas pangan di daerah itu menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Selain itu agar bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada aksi penimbunan stok pangan, serta memastikan distribusi berjalan dengan baik," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Selasa (19/4/2022).

Baca Juga

Trisno menyampaikan hal tersebut saat melaksanakan High Level Meeting (HLM) dengan Pemerintah Kota Denpasar untuk menjaga stabilitas harga menjelang perayaan Idul Fitri yang dipimpin Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.

Kemudian ia juga merekomendasikan Pemkot Denpasar untuk membentuk BUMD pangan dan melakukan perluasan kerja sama antardaerah, baik di dalam maupun di luar Provinsi Bali. Selain itu peningkatan kualitas data harga dan stok bahan pangan di SIGAPURA (Sistem Informasi Harga Pangan Strategis).