REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Selama puasa Ramadhan, tingkat hunian di semua hotel di Yogyakarta mengalami penurunan yang tajam dibanding bulan-bulan sebelumnya. Tingkat hunian hotel itu diperkirakan baru akan normal kembali mendekati lebaran nanti.
Sadar akan penurunan jumlah tamu ini, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta menyiapkan berbagai diskon khusus, termasuk tawaran hidangan santap saur maupun buka secara gratis. ''Semua ini dilakukan agar pariwisata di Yogyakarta tetap selalu hidup,'' kata Deddy Pranowo Eryono, sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DI Yogyakarta, Jumat (13/8).
Deddy mengungkapkan memasuki bulan puasa memang biasanya tingkat hunian hotel di Yogya menurun. Walaupun begitu, umumnya para pengusaha perhotelan di Yogyakarta masih dapat bernafas dengan agak panjang karena wisatawan dari Eropa masih banyak yang berkunjung ke Yogyakarta.
''Kebetulan saat ini bertepatan dengan libur panjang sehingga masih dapat melihat hotel-hotel di kawasan Prawirotaman maupun kawasan Sosorowijayan banyak bule-bule asing yang menginap,'' tutur dia. Ia menjelaskan Agustus-September merupakan libur panjang untuk kawasan Eropa sehingga itu sedikit menolong di tengah sepinya wisatawan lokal saat berlangsungnya bulan suci Ramadhan.
Maria Perwitasari, humas Hotel Puri Artha Yogyakarta, menyatakan saat bulan puasa, hotelnya menawarkan sejumlah paket bagi wisatawan yang akan menginap, berupa diskon kamar hingga 20 persen. Selain itu, juga ada paket buka bersama dengan harga yang relatif murah, paket pertemuan selama satu hari penuh dengan harga yang juga relatif murah.