REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pemerintah Kota Yogyakarta bertekad mengamankan kawasan tujuan utama wisata. Ini dimaksudkan agar para pemudik bisa menikmati kawasan wisata di Yogyakarta dengan nyaman.
Untuk itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Unit Pelayanan Teknis Malioboro melakukan beberapa kegiatan untuk menciptakan kondisi kenyamanan dan keamanan, terutama di kawasan Malioboro. Hampir setiap tahun, kawasan malioboro menjadi tujuan wisata belanja dan kuliner bagi para pemudik.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Yogyakarta, Yulia Rustiyaningsih, Jumat (3/9), menjelaskan untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan tersebut instansinya melibatkan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dan komunitas yang ada di Malioboro, seperti PKL (pedagang kaki lima), pengamen, tukang becak, dan lain-lain. Ada tiga titik posko (Jalan Abu Bakar Ali, depan kantor UPT Malioboro dan di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret) yang mendukung kegiatan tersebut. Di posko tersebut juga bisa menerima pengaduan, keluhan, dan sebagainya yang berkaitan dengan kenyamanan dan ketertiban di Malioboro .
Di tiga titik posko tersebut, juga ada posko gabungan yang petugasnya dari berbagai instansi terkait seperti dinas kesehatan, dinas perhubungan, poltabes, dinas PU, dan sebagainya. ''Untuk petugas di tiga titik posko tersebut dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta mengerahkan semua pegawai di lingkungan Disparbud Kota Yogyakarta yang piket secara bergantian yang jumlahnya 74 pegawai,''tutur dia. Piket tersebut berlangsung tanggal 9 September sampai 16 September.