REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Harian Umum Republika membagikan bingkisan lebaran kepada kaum dhuafa. Total 3.000 anak yatim dari beberapa panti asuhan di Jakarta dan sekitarnya. Pemimpin Redaksi Republika, Ikhwanul Kiram Mashuri, mengutarakan pembagian bingkisan tersebut adalah wujud pengabdian Republika sebagai media Muslim terbesar di Indonesia.
"Sebagai media Muslim, kita wajib untuk menyantuni anak-anak yatim dan mengajak para pembaca untuk menyantuni mereka," kata Kiram kepara Republika di Masjid At Tien, Jakarta, Senin (6/8). Pembagian tersebut dilakukan dalam dua tahap. Untuk 2.000 orang, bingkisan dikirimkan langsung ke panti. "Yang 1.000 langsung dibagikan sekarang," katanya.
Bingkisan tersebut berisi makanan dan sejumlah uang. Masing-masing anak menerima Rp 70 ribu. Dari pantauan Republika, tampak ribuan anak berkumpul di Masjid At-Tien. Mereka berdiri berjajar di samping masjid. Tak tampak keributan akibat rebutan bingkisan seperti yang sering terjadi.
Ustadz Arifin Ilham yang turut serta dalam acara tersebut mengaku sangat gembira. "Pemberian santunan sangat bagus, baik yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi maupun secara terbuka seperti ini," kata Arifin. Tak hanya itu, dia melihat acara pembagian santunan tersebut juga sebagai media dakwah. "Sebagai media Muslim, harus melakukan syi'ar," ujar pendiri Majelis Dzikir Adzzikra tersebu.
Namun dia mengingatkan, agar pemberian santunan tersebut dilakukan secara kontinyu. "Yang lebih penting, adalah memberdayakan mereka," jelasnya. Dia mengatakan, kebutuhan para anak yatim tersebut tak hanya ekonomi, tapi juga perhatian dan kasih sayang.
Salah satu anak yatim dari Panti Asuhan Al Falah Ciputat, Diantoro mengatakan, dirinya sangat senang dengan acara tersebut. Pada Bulan Ramadhan ini, dia mengaku sering mendatangi acara serupa.
Ketua Dewan Masjid At-Tien, Maftuh Basyuni mengatakan, pembagian santunan kepada anak yatim harus dilakukan dengan hati-hati. "Jangan sampai terjadi rebutan bingkisan dan jatu korban," ujar mantan menteri agama itu.