Sabtu 07 Aug 2010 06:45 WIB

Mudik Bermotor Rawan Kecelakaan

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Sepeda motor yang dinilai paling rentan mengalami kecelakaan saat digunakan untuk mudik Lebaran, justru mendapat legitimasi dari kepolisian dengan melakukan pengawalan agar tidak menghambat arus lalu lintas di jalan raya.

"Akibatnya, jumlah korban kecelakaan selama Lebaran cukup tinggi. Kondisi ini secara ekonomi mengindikasikan kerugian negara berupa 'economic loss' yang dihitung dari 'productivity loss' masyarakat korban kecelakaan lalu lintas,? kata peneliti dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada Joewono Soemardjito, di Yogyakarta, Jumat.

Ia mengatakan data di Departemen Perhubungan menunjukkan pada Lebaran 2009 sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling banyak mengalami kecelakaan yaitu 71 persen. Sedangkan kecelakaan yang dialami kendaraan bermotor roda empat hanya 29 persen.

"Oleh karena itu, sebaiknya disediakan angkutan umum Lebaran berupa angkutan 'combi'

(layanan kombinasi bus dan truk). Bus disediakan bagi penumpang yang berencana menggunakan sepeda motor untuk moda lanjutan, sedangkan truk untuk mengangkut sepeda motor pemudik," katanya.

Menurut Joewono, cara lain yang bisa ditempuh untuk mengurangi angka kecelakaan sepeda motor adalah pemberian sanksi tegas bagi pemudik bersepeda motor yang membawa penumpang lebih dari satu orang.

"Selain itu, kesalahan lain yang tidak boleh terjadi pada Lebaran 2010 adalah moda kereta api yang masih sangat toleran terhadap penumpang yang tidak memiliki tiket, tetapi tetap naik dengan kondisi layanan yang sangat membahayakan keselamatannya," katanya.

Ia mengatakan moda kereta api merupakan kesukaan pemudik, sehingga perlu ada reaktivasi jalur-jalur kereta api yang selama ini tidak digunakan, serta mengembangkan rel ganda pada jalur utama.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement