Selasa 31 Aug 2010 03:03 WIB

Sekitar 3,6 Juta Pemudik Gunakan Sepeda Motor

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polda Metro Jaya memprediksi, sekitar 3,6 juta penduduk Jakarta akan mudik menggunakan media transportasi sepeda motor. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding ritual mudik tahun 2009. Saat itu hanya 3,1 juta masyarakat yang menggunakan sepeda motor sebagai media mudik.

''Angka pemudik yang menggunakan sepeda motor tahun ini diprediksi naik. Kami harap mereka senantiasa mematuhi aturan yang telah ditetapkan,'' ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar kepada sejumlah wartawan, Senin (30/8).

Walau diprediksi naik, polisi tetap menganjurkan masyarakat untuk tidak menggunakan sepeda motor. Boy beralasan, mudik dengan sepeda motor sangat berisiko menimbulkan kecelakaan. “Kami tidak menganjurkan tapi juga tidak melarang. Dengan itu, polisi akan melakukan pengawasan ketat, terutama dalam penindakan hukum,” katanya.

Sebagai bagian pengawasan, Polda Metro Jaya akan menyiagakan 10 titik cek poin lalu lintas. Ke-10 cek poin itu tersebar di tiap wilayah hukum Polda, di antaranya Depok (Jalan Juanda), Jakarta Selatan (Fly over Jagakarsa), Jakarta Pusat (Perempatan Cempaka Putih), dan Bekasi Kota (Sun City).

''Pengawasan akan difokuskan di daerah yang kerap dilalui pemudik, seperti Bekasi dan Tangerang,'' ujar Boy.

Terkait dengan persiapan arus mudik, Polda Metro Jaya bekerjasama dengan pemerintah propinsi dan TNI akan menggelar operasi Ketupat Jaya 2010. Operasi ini akan dimulai pada 3 September dan berakhir pada 19 September.

Operasi akan difokuskan untuk menjaga wilayah Jakarta sepanjang ritual arus mudik dan balik Idul Fitri. “Kami telah berkoordinasi dengan aparat terkait seperti Pemprov (pemerintah propinsi), dan Kodam Jaya,” jelasnya.

Operasi Ketupat akan melibatkan sekitar 17.500 personil gabungan. Polda Metro Jaya sendiri mengerahkan 7.500 personilnya yang terdiri dari satuan Samapta, Brimob, dan Lalu Lintas. Seluruh personil akan disebar di 90 titik pengamanan.

Pengamanan diarahkan di pusat keramaian seperti terminal bus, stasiun kereta api, bandara, dan pelabuhan. “Tiap tempat itu akan ditempatkan 10 pos. Setiap satu pos akan didukung 16 sampai 30 personil polisi,” tegas Boy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement