Selasa 31 Aug 2010 06:13 WIB

Mudik Bareng Lewat Laut dari Banyuwangi Batal

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUWANGI--Rencana mudik bareng lewat laut yang dibiayai Pemerintah Provinsi Jawa Timur dari Pelabuhan Lama "Boom" dengan rute Banyuwangi - Surabaya melalui beberapa kepulauan di Kabupaten Sumenep batal karena tidak tersedianya kapal pengangkut. "Sedianya ada dua kapal bantuan provinsi yang akan beroperasi untuk melayani angkutan mudik gratis itu, namun karena tidak ada kapal, sehingga rencana mudik secara gratis itu dibatalkan," kata Administrator Pelabuhan (Adpel) Tanjung Wangi Banyuwangi, Benny Nikijuluw, Senin.

Kepastian pembatalan angkutan mudik gratis lewat laut dari Banyuwangi dengan tujuan beberapa kota di kepulauan Kabupaten Sumenep, seperti Pulau Sapeken, Pagerungan Besar, Kangeyan, Sapudi, Kalianget, Keramaian, Pulau Masalembu hingga Tanjung Perak Surabaya itu setelah Adpel Tanjung Wangi Banyuwangi menerima pemberitahuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (10/8).

Selain alasan tidak adanya kapal pengangkut, kondisi Pelabuhan "Boom" Banyuwangi juga belum dimungkinkan untuk kegiatan bongkar muat kapal penumpang yang diproyeksikan sudah bisa beroperasi pada mudik Lebaran 2010. Menurut Benny Nikijuluw, proses sedimentasi di Pelabuhan "Boom" Banyuwangi sangat tinggi, sehingga meski belum lama ini telah dilakukan pengerukan kawasan muara pelabuhan tersebut akibat tertimbun lumpur dan pasir laut lagi. "Kondisi ini telah kami laporkan ke provinsi," katanya.

Sebenarnya, meski kegiatan dua kapal bantuan provinsi itu tidak bisa dioperasionalkan di Pelabuhan "Boom" Banyuwangi masih ada Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, namun jika kapalnya tidak ada juga tidak mungkin. Sebelumnya, ada rencana pengoperasionalan dua kapal bantuan Provinsi Jawa Timur yang diperbantukan selama angkutan lebaran mendatang dengan menempuh rute kapal perintis yang selama ini dilayani KMP Kumala Abadi dan KMP Amukti Palapa.

Rencana itu untuk lebaran tahun ini bertujuan melayani warga perantauan baik yang ada di Banyuwangi maupun beberapa kepulauan di Kabupaten Sumenep akan tetap dilayani dua kapal perintis dengan tarif Rp35.500/orang untuk sekali jalan dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang dituju.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement