REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Peningkatan volume arus mudik belum terlihat di Terminal Bus Antarkota Antarpropinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Hingga H-10 jelang Idul Fitri, belum tampak adanya lonjakan penumpang yang akan meninggalkan Jakarta. Sebaliknya, jumlah penumpang yang datang justru lebih dominan menghiasi suasana terminal.
"Sampai dengan saat ini belum terlihat adanya peningkatan penumpang. Jumlah penumpang yang datang dan keluar masih normal, sama halnya dengan hari-hari biasa," kata Kepala Terminal Lebak Bulus, Ferdinand Karel Wowor, Selasa (31/8).
Wowor memprediksi, peningkatan volume arus mudik baru akan terjadi di H-4 jelang Lebaran. Dia merujuk pada kondisi arus mudik tahun 2009, di mana peningkatan penumpang terjadi secara drastis di H-4 dan H-3. "Itu biasanya merupakan puncak arus mudik," tambahnya.
Sebagai antisipasi membludaknya jumlah penumpang, pihaknya telah menyediakan ruang tunggu tambahan. Selain itu, fasilitas pendukung seperti ruang kesehatan, pos keamanan, dan toilet telah rampung pengerjaannya. "Fasilitas itu telah dioprasikan dan dapat dinikmati oleh calon pemudik," ungkap Wowor.
Demi menghindari terjadinya tindak kriminalitas, terminal Lebak Bulus mendapat bantuan keamanan dari kepolisian. Total, 65 personil dari Polres Metro Jakarta Selatan diterjunkan. "Petugas akan disiagakan di tiap titik keramaian. Kami juga mendapat tambahan 10 petugas kemanan dari Brimob," jelas Wowor.
Selain masalah keamanan, pengelola terminal juga mewaspadai adanya praktik percaloan. Karenanya, sebuah tim khusus telah disiagakan. Tak hanya calo, pihak perusahaan bus pun mendapat pantuan ketat. Bila menjual tiket di atas harga tuslah, Wowor menjamin pihaknya akan mengambil tindakan tegas. "Apabila ada penumpang yang membeli tiket di atas harga pasar, silahkan adukan ke Kami. Kami langsung akan ambil tindakan," tutupnya.