REPUBLIKA.CO.ID,
BREBES -- Tol Palikanci, mahal dan tetap macet di H-1 lebaran. Meski gerbang masuk dari Palimanan sudah di-loss-kan, kemacetan tetap terjadi di dua pintu tol yang ada dan menjelang keluar tol mulai ruas kilometer 260-an. Butuh tiga jam untuk melintasi tol ini di tengah hari H-1 Lebaran, Kamis (9/9).
Dua pintu tol yang menimbulkan antrean panjang dan membuat perjalanan kendaraan sangat lambat adalah ciperna utama dan mertapada. Kendaraan hanya bisa melaju dengan kecepatan 10 kilometer per jam dengan tersendat di dua pintu tersebut. Antrian mencapai lebih dari satu kilometer.
Sementara kemacetan parah terjadi mulai kilometer 260, dari arah Palimanan hingga pintu keluar di kilometer 265. Kemacetan merupakan dampak dari penyempitan jalur di luar tol. Pintu keluar dari tol ini adalah daerah Pajagan, Brebes, yang hanya memiliki dua jalur untuk dua arah kendaraan belawanan.
Sementara tol Palikanci yang dikelola grup Bakrie ini, untuk masing-masing arah memiliki empat jalur. Tak bisa dihindarkan kemacetan mengular lebih dari lima kilo meter tanpa alternatif jalan keluar, tempat istirahat, maupun pengisian bahan bakar.
Padahal tarif pintu mertapada saja Rp 21.500 untuk tol yang total panjangnya hanya 30-an kilometer ini. Pintu ciperna utama menarik Rp 8.500.
Di sepanjang ruas yang macet ini, pedagang kaki lima berseliweran menawarkan makanan dan minuman, walaupun di siang hari dan masih Ramadhan. Mobil mogok pun menghiasi bahu kiri ruas tersebut. Dari radiator kekeringan dan kerusakan lain. Bahkan ada mobil yang sampai kehabisan bahan bakar dan mengandalkan pedagang asongan untuk membelikan bensin menggunakan jerigen. Harga yang dipatok ? Rp 8 ribu untuk setiap liter premium.
Kemacetan dari pintu keluar tol ini merembet sampai ke Brebes. Walaupun perlahan mencair mendekati pusat kota Brebes dan mengalir lancar sesudahnya.