Rabu 20 Apr 2022 19:09 WIB

Lailatul Qadar dan 4 Tandanya Menurut Hadits Rasulullah SAW

Lailatul Qadar merupakan malam penuh kebaikan saat Ramadhan

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Lailatul Qadar. Lailatul Qadar merupakan malam penuh kebaikan saat Ramadhan
Foto: Republika/mgrol101
Ilustrasi Lailatul Qadar. Lailatul Qadar merupakan malam penuh kebaikan saat Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lailatul Qadar adalah malam yang memiliki keagungan dan bahkan merupakan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Selama bulan suci Ramadhan, kalangan umat Muslim berusaha meraih malam tersebut. 

Para ulama telah bersepakat bahwa Lailatul Qadar terjadi sekali dalam satu tahun, dan itu ada di dalam  Ramadhan. 

Baca Juga

Mengenai rincian waktu keberadaan Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan, para ulama berbeda pendapat. 

Meski demikian, setidaknya ada beberapa tanda yang dapat diketahui mengenai Lailatul Qadar. 

Ada empat tanda Lailatul Qadar sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam riwayat yang sahih.

Tanda pertama, matahari terbit di pagi hari tanpa sinarnya, seperti yang disabdakan Nabi SAW: 

صبيحة ليلة القدر تطلع الشمس لا شعاع لها كأنها طست حتى ترتفع 

"Matahari terbit pada pagi hari (yang malamnya merupakan malam Lailatul Qadar) tanpa cahaya yang menyilaukan. Ini seakan-akan seperti belanga hingga meninggi." (HR Muslim) 

Tanda kedua, yakni pada saat Lailatul Qadar, bulan terbit dengan menampakkan hanya separuhnya, seperti setengah mangkok. 

عن أبي هريرة رضي الله عنه، أنه قال: تذاكرنا ليلة القدر عند رسول الله ﷺ فقال:أيكم يذكر حين طلع القمر وهو مثل شق جفنة

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW. Kemudian beliau SAW bersabda, "Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan." (HR Muslim)

Tanda ketiga, yaitu terkait hawa udara dan suasana langit malam. Diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, Nabi Muhammad SAW bersabda: 

ليلة طلقة لا حارة ولا باردة تصبح الشمس يومها حمراء ضعيفة 

"Ini (Lailatul Qadar) adalah malam yang cerah. Tidak panas maupun dingin. Kemudian, di pagi harinya (setelah melewati Lailatul Qadar), matahari bersinar dengan warna merah yang lemah."  

Tanda keempat, ialah pemandangan langit malam dari bumi tampak cerah dan tidak tampak bintang yang dilempar ke setan-setan. 

Diriwayatkan dari Watsilah bin Asqa', Rasulullah SAW bersabda: 

إنها ليلة بلجة -أي: منيرة- مضيئة، لا حارة ولا باردة، لا يرمى فيها بنجم

"Lailatul Qadar ialah malam yang tenang. Tidak panas dan tidak pula dingin. Tidak ada mendung, hujan dan angin. Juga tidak ada bintang yang dilemparkan." (HR Ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir)

 

Sumber: aljazeera   

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement